Kemenkes RI Beri Hadiah Cek Kesehatan Gratis Buat Warga yang Berulang Tahun, Begini Cara Daftarnya!
- Pexels
Jakarta, VIVA – Dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengumumkan peluncuran program skrining kesehatan gratis yang dapat diakses seluruh warga Indonesia.
Program ini akan mulai diberlakukan pada Februari 2025, dan pelaksanaannya dilakukan pada hari ulang tahun setiap individu.
Cek kesehatan ini dirancang sebagai hadiah dari negara kepada masyarakat, dengan fokus pada deteksi dini dan pencegahan penyakit sesuai kategori usia.
Cek Kesehatan Gratis Berdasarkan Usia
- Skrining Balita: Difokuskan pada deteksi penyakit bawaan lahir seperti hipotiroid kongenital. Penyakit ini, jika terdeteksi dini, dapat diobati untuk mencegah kematian atau kecacatan.
- Skrining Remaja (di bawah 18 tahun): Meliputi pemeriksaan obesitas, diabetes, dan kesehatan gigi. Skrining ini bertujuan mendeteksi masalah kesehatan yang sering muncul pada usia anak hingga remaja.
- Skrining Dewasa: Berfokus pada deteksi dini kanker, termasuk kanker payudara dan serviks untuk wanita, serta kanker prostat pada pria. Penyakit-penyakit ini merupakan penyebab utama kematian di Indonesia.
- Skrining Lansia: Meliputi pemeriksaan alzheimer, osteoporosis, serta kesehatan umum terkait penuaan.
Pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis
Program cek kesehatan gratis akan dilaksanakan di Puskesmas dan klinik yang terdaftar BPJS, sesuai dengan kategori usia masing-masing.
Kepala Kantor Transformasi Digital Kemenkes RI, Setiaji, menjelaskan bahwa untuk memudahkan proses skrining, setiap individu diminta terlebih dahulu mendaftarkan diri melalui aplikasi Satu Sehat.
Aplikasi tersebut akan memberikan pengingat menjelang ulang tahun pengguna dan berfungsi layaknya laporan harian kesehatan.
Guna mendukung pendataan yang akurat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil).
Masyarakat yang berulang tahun hanya perlu mendatangi Puskesmas atau klinik terdekat dengan membawa kartu identitas untuk memverifikasi data mereka melalui basis data kependudukan.
"H-30 akan ada pengingat berupa notifikasi, seperti '30 hari lagi Anda ulang tahun, mohon bersiap untuk melakukan skrining kesehatan.' Kami juga akan memberikan informasi terkait jenis pemeriksaan yang harus dilakukan," ujar Setiaji, saat ditemui VIVA di Jakarta pada Rabu (22/1/2025).
"Kami akan terus mengingatkan pengguna, mulai dari H-4, H-1, hingga hari-H pemeriksaan," tambahya.
Inovasi dalam Cek Kesehatan Kanker
Untuk skrining kanker, Kemenkes tengah memperkuat kerja sama dengan dokter spesialis dan perhimpunan tenaga kesehatan. Program ini mencakup pelatihan tenaga kesehatan di Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan kanker menggunakan ultrasonografi (USG).
Selain itu, metode pemeriksaan fisik seperti Sadanis (periksa payudara secara klinis) juga telah berjalan di berbagai fasilitas kesehatan.
Cara Daftar Cek Kesehatan Gratis
- Memiliki aplikasi dan akun di platform Satu Sehat.
- Datang ke Puskesmas pada hari ulang tahun atau dalam jangka waktu H+30 dari ulang tahun dengan membawa kartu identitas.
- Mendaftar kepada petugas untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
- Petugas akan memverifikasi data, dan peserta dapat menjalani pemeriksaan sesuai kategori usia.
H-30: Pengguna akan menerima notifikasi berisi informasi bahwa ulang tahun mereka mendekat dan diimbau untuk bersiap melakukan skrining.
H-4 hingga H-1: Notifikasi pengingat tambahan akan dikirimkan.
H+30: Peserta memiliki waktu hingga 30 hari setelah ulang tahun untuk menjalani skrining.
Melalui program ini, Kemenkes berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan.
Setelah cek kesehatan dilakukan, jika diperlukan pemeriksaan lanjutan, peserta dapat dirujuk ke dokter atau rumah sakit. Selain itu, mereka dapat diberikan anjuran pengobatan atau memanfaatkan hasil skrining untuk konsultasi lebih lanjut dengan dokter secara online melalui beberapa aplikasi kesehatan.
“Kalau butuh pemeriksaan lanjutan, nanti akan dirujuk oleh dokter entah minum obat atau pemeriksaan lebih lanjut ke praktek yang bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan,” jelas Setiaji.