Tanah Longsor di Pekalongan, BNPB: 17 Korban Meninggal Dunia Berhasil Dievakuasi
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Jakarta, VIVA – Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan sebanyak 17 korban tanah longsor di Pekalongan berhasil dievakuasi. Peristiwa tanah longsor terjadi pada Selasa, 21 Januari 2025.
Abdul Muhari menjelaskan bahwa 17 korban yang berhasil dievakuasi itu sudah dalam kondisi meninggal dunia. Proses evakuasi rampung sekira pukul 17.30 WIB.
"Dengan ditemukannya 1 korban meninggal dunia, total korban yang berhasil ditemukan hingga pukul 17.30 WIB menjadi 17 orang," ujar Abdul Muhari lewat keterangan tertulis pada Selasa, 21 Januari.
Kata dia, ada sebanyak 9 orang yang dilaporkan masih hilang. Hingga kini, tim gabungan masih melakukan upaya pencarian dan evakuasi korban.
Namun, proses evakuasi sempat terkendala karena cuaca buruk. Bahkan, kondisi jalan yang terputus di lapangan.
"Lokasi sulit diakses oleh alat berat yang dibutuhkan untuk evakuasi. Hujan juga masih mengguyur hingga saat ini yang menyulitkan tim pencarian melakukan penyisiran di lokasi kejadian," kata dia.
Sementara itu, Muhari menyebut peristiwa banjir melanda 9 Kecamatan di Kabupaten Pekalongan yaitu Kecamatan Petungkriyono, Kecamatan Doro, Kecamatan Lebakbarang, Kecamatan Talun, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Kedungwuni, Kecamatan Wonopringgo, Kecamatan Wiradesa, dan Kecamatan Tirto.
"Akibat banjir, 2 orang mengalami luka ringan. 145 orang terpaksa harus mengungsi. Titik pengungsian berada di Mushola As-Syafaah sebanyak 75 jiwa, dan di Mushola Baitul Makmur sebanyak 70 jiwa," ucapnya.
Selain korban jiwa, banjir juga menyebabkan 25 unit rumah rusak berat, 3 akses jalan tergenang, 3 jembatan putus, dan 1 tanggul yang berada di Kecamatan Tirto jebol.
BPBD Kabupaten Pekalongan segera melakukan penanganan darurat bencana banjir dengan memberikan bantuan karung sebanyak 1.875 lembar untuk tanggul limpas di Desa Pesanggrahan, Kelurahan Bener dan Desa Karanghompo.
Dia menyebut jika merujuk prakiraan cuaca BMKG tiga hari ke depan di wilayah Kabupaten Pekalongan, masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang dapat memicu terjadinya banjir, banjar bandang, dan tanah longsor.
"Sementara itu, selama proses penanganan darurat bencana longsor Pekalongan, warga diminta untuk tidak mendekati lokasi kejadian khawatir adanya longsor susulan," ujar dia.