Terkuak, Pagar Bambu di Laut Tangerang, Pemda Terima Laporan Sejak September 2024

Pagar bambu di laut Tangerang, tepatnya di kawasan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang saat disegel KKP
Sumber :
  • VIVA.co.id/Sherly (Tangerang)

Tangerang, VIVA - Keberadaan pagar bambu misterius yang mengelilingi setengah pulai di wilayah laut kawasan Kabupaten Tangerang, Banten, ternyata telah diketahui oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang sejak tahun 2024.

Bahkan, pagar bambu sepanjang 30,16 kilometer dengan memiliki tinggi sekitar 4 meter ini, sudah diketahui sejak bulan September lalu.

"Sudah lama, dari bulan September 2024 sudah dilaporkan," kata Penjabat (Pj) Bupati Tangerang, Andi Ony di Gedung DPRD Kabupaten Tangerang, Senin, 13 Januari 2025.

Pihak KKP tiba dan pasang tanda merah di lokasi pagar bambu misterius di laut Kabupaten Tangerang

Photo :
  • VIVA.co.id/Sherly (Tangerang)


Usai mengetahui itu, pihaknya mengklaim langsung melakukan koordinasi dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Banten.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Banten Provinsi Banten dan sudah kita lakukan, sudah ditindaklanjuti dengan rapat bersama," ujarnya.

Hingga akhirnya, pada Kamis, 9 Januari 2025 pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) memasang tanda merah soal larangan pemagaran tersebut.

"Soal ini (pagar bambu di laut Tangerang) kewenangan dari instansi sudah dilakukan melalui KKP, sudah ambil alih, ada langkah tegas dan kami sangat dukung itu. Dan sini, sesuai dengan kewenangan yang ada  kami dari Kabupaten Tangerang adalah soal nelayan kecil kami sudah lakukan itu, memberikan bantuan khususnya pada nelayan yang tadi disebutkan di pantai tersebut. Soal izin pun kami tidak tahu, itu langsung ke pusat, karena tugas di Pemda hanya soal nelayan kecil dan perikanan, sisanya di pusat dan provinsi," ungkapnya.

Sebelumnya, PIK 2 juga mengklaim, bila pagar bambu misterius yang disebut nelayan diakui oleh petugas pemasang sebagai proyek negara, dalam hal ini PSN (Proyek Strategi Nasional) dan PIK, bukan dilakukan pihaknya.

Hal ini disampaikan Manajemen PIK, Toni pada Minggu, 12 Januari 2025. Di mana, ia menyebutkan, hal itu bukan dibuat olehnya. Dan ditegaskan, bila wilayah PSN PIK 2 hanya di daratan.

"Yang masuk PSN PIK 2 itu ada beberapa kecamatan, ada Teluknaga, Sukadiri juga. Namun, soal pagar bambu itu, kami tegaskan bukan, wilayah kami hanya di daratan," ungkapnya.