Juru Bicara Sebut Dampak Penerapan MBG ke Anak Akan Terus Dievaluasi
- VIVA.co.id/Sherly (Tangerang)
Tangerang, VIVA - Pemerintah telah melakukan sejumlah evaluasi pada penerapan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang uji cobanya diselenggarakan sejak tahun 2024 di beberapa daerah. Pemerintah mengungkapkan idampak atas penerapan program yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto tersebut.
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Adita Irawati mengatakan, program MBG sudah diujicobakan sejak 10 atau 11 bulan yang lalu di beberapa sekolah, dan sudah cukup lama juga dilakukan evaluasi secara terstruktur sistematis.
"Ada tolak ukurnya dari beberapa uji coba yang kami lakukan, kami tanyakan kepada guru dan kepala sekolah di beberapa daerah, beberapa kelas itu terlihat anak lebih mudah berkonsentrasi, mereka lebih partisipatif dan absensi berkurang, hal ini menjadi lebih baik," katanya di Tangerang Selatan, Senin, 13 Januari 2025.
Namun, proses penerapan MBG terus dilakukan evaluasi terutama pada tolak ukur dampak bagi anak, yang memiliki tujuan membentuk generasi dengan cakupan gizi yang sesuai sehingga menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
"Soal ke anak tentu terus kita evaluasi dari dampaknya, karena kalau penyelenggaraan kan sudah, outputnya sudah ada tapi impact atau dampaknya kita akan evaluasi lagi, monitor lagi mungkin dalam 1 sampai 2 bulan ini," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu yang memantau langsung proses pendistribusian menu MBG di sekolah tersebut, mengatakan makanan dalam menu MBG, guna memberikan gizi yang baik kepada anak.
"Ini makanan sehat buat semua, jadi semuanya bisa punya gizi yang baik agar nanti belajarnya tambah fokus dan dengan gizi baik, kalian bisa lebih pintar, yang terpenting sekolah harus rajin," ujarnya.