Contoh Jepang, Begini Langkah Jasa Raharja dan Korlantas Polri Tekan Angka Kecelakaan

Mendikdasmen Abdul Mu'ti bersama Dirut Jasa Raharja Rivan A. Purwantono dan Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan.
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti mendukung upaya Jasa Raharja dan Korlantas Polri dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan keselamatan lalu lintas.

Mu’ti menyadari betul pentingnya langkah Jasa Raharja dalam menyusun kurikulum pendidikan lalu lintas sebagai bagian integral dari sistem pendidikan nasional.

Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, menjelaskan bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan besar dengan tingginya angka kecelakaan lalu lintas. Setiap tahun, ribuan nyawa melayang, dan banyak korban mengalami luka-luka yang berdampak signifikan pada kehidupan ekonomi masyarakat.

Petugas polisi sedang di area kecelakaan lalu lintas (Foto ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA/Shutterstock/am

"Pada tahun 1970-an, Jepang pernah menjadi salah satu negara dengan angka kecelakaan tertinggi. Namun, melalui pendidikan yang efektif, mereka berhasil membangun budaya keselamatan berlalu lintas, sehingga angka kecelakaan mereka kini sangat rendah,” ujar Rivan.

Menurut Rivan, pendidikan keselamatan berlalu lintas harus dimulai sejak dini, terutama dari tingkat sekolah dasar. Anak-anak perlu dibekali pemahaman mendalam tentang pentingnya keselamatan di jalan agar kelak mereka tumbuh menjadi pengendara yang bertanggung jawab.

Hal ini menjadi alasan utama Jasa Raharja, bersama Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, mengintegrasikan pendidikan keselamatan lalu lintas ke dalam kurikulum pembelajaran mulai dari tingkat sekolah dasar hingga menengah atas.

Pada usianya yang ke-64 aksi nyata Jasa Raharja ini bukan hanya bertujuan menciptakan generasi yang sadar dan bertanggung jawab di jalan, tetapi juga menjadi bagian dari strategi Jasa Raharja dalam melaksanakan langkah preventif dan preemptif untuk mengubah perilaku masyarakat.

"Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak guna memastikan setiap kecelakaan lalu lintas mendapatkan penanganan cepat dan tepat. Saat ini, Jasa Raharja telah terintegrasi dengan 508 Polres dan 1.062 Polsek di seluruh Indonesia,” tambah Rivan.

Rivan mengatakan bahwa transformasi digital yang dilakukan Jasa Raharja tidak hanya mempercepat layanan, tetapi juga memungkinkan pemetaan demografi korban kecelakaan.

"Data menunjukkan bahwa 68,2 persen kecelakaan di Indonesia disebabkan oleh pelanggaran lalu lintas, dengan korban didominasi oleh usia produktif,” paparnya.

Dengan visi transformasi hingga 2029, Jasa Raharja terus memperkuat kolaborasi dan inovasi untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi semua pengguna jalan. Langkah strategis ini diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam menurunkan angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia, sekaligus menciptakan masyarakat yang lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap keselamatan berkendara.