Imbas Program MBG, Pedagang Kantin Sekolah di Palembang Mengeluh Sepi
- VIVA.co.id/Sadam Maulana (Palembang)
Palembang, VIVA – Penerapan program makanan bergizi gratis (MBG) di Palembang, Sumatera Selatan, berimbas pada pendapatan pelaku usaha di kantin Sekolah. Banyak pedagang di Kantin Sekolah yang kini mengeluh karena sepi pembeli.
Sejak adanya makanan gratis yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto tersebut, terjadi penurunan omset dari para pedagang kantin. Meta, salah satu pedagang kantin sekolah di Palembang mengungkapkan, kekhawatiran adanya pembagian MBG di sekolah.
"Sejak peluncuran MBG pada Senin 6 Januari 2025, dagangan saya sudah sepi, karena saya di sini (kantin) jualan makanan. Anak-anak sudah mendapatkan nasi, otomatis tidak akan beli makanan lagi," ungkap Meta, Sabtu, 11 Januari 2025.
Para pedagang khawatir omzet mereka turun adanya MBG tersebut. "Hasil dari jualan di kantin sekolah ini untuk biaya hidup sehari-hari," keluh Meta.
Meta berharap, pemerintah dapat memperhatikan imbas negatif pemberian makanan bergizi gratis ke sekolah-sekolah. "Ya harapannya pemerintah memikirkan nasib kami para pedagang di kantin sekolah," harap Meta.
"Mungkin kami bisa dilibatkan dalam penyediaan makanan, sehingga bisa mendapatkan hasil tambahan," sambung Meta.
Untuk diketahui, pembagian makanan bergizi gratis sudah dilakukan di 5 sekolah di Palembang, yakni di TK Panca Bhakti, SD Negeri 24, SD Negeri 25, SMP Negeri 19 dan SMP Negeri 33 Palembang.
Sementara untuk penyedia makanan, baru ada tiga dapur yang ditunjuk untuk menyiapkan makanan bergizi gratis yakni di wilayah Ilir Barat I, Kalidoni dan Sukarami Palembang.