Viral Pedagang Kantin Keluhkan Dampak Program Makan Bergizi Gratis di Sekolah
- VIVA.co.id/Dani Randi (Banda Aceh)
Jakarta, VIVA – Program unggulan Pemerintahan Prabowo Subianto, Makan Bergizi Gratis (MBG), mulai dilaksanakan di 26 provinsi di Indonesia sejak Senin, 6 Januari 2025. Program ini bertujuan menyediakan makanan sehat bagi siswa di sekolah untuk mendukung pertumbuhan dan konsentrasi belajar mereka. Meski mendapat apresiasi luas, dampaknya ternyata dirasakan kurang menguntungkan oleh pedagang kantin sekolah.
Salah seorang penjual mie di kantin sekolah mengaku mengalami penurunan dalam penjualan. Sebelumnya, ia bisa menjual sekitar 50 hingga 70 mangkuk mie per hari. Namun, sejak program MBG berjalan, penjualannya hanya habis terjual 25 mangkuk per hari. Pemakaian bahan baku juga ikut turun, dari yang biasanya membutuhkan 5 kilogram mie per hari, kini jauh lebih sedikit.
“Kemarin pertama kali dikasih tau ada makan gratis itu dampaknya besar, soalnya biasanya habis sekian kemarin seperempat pun nggak ada, kemaren cuma 25 mangkuk,” keluh pedagang tersebut yang dikutip dari Instagram @pembasmi.kehaluan.reall pada Jumat, 10 Januari 2025.
Mie yang dijualnya seharga Rp5 ribu per mangkuk tampaknya kalah bersaing dengan makanan bergizi gratis yang disediakan sekolah. Banyak siswa memanfaatkan fasilitas ini, sehingga mereka tidak lagi membeli makanan berat di kantin.
Sontak saja, keluhan dari pedagang kantin tersebut langsung memicu beragam tanggapan dari masyarakat di media sosial. Beberapa orang mengakui bahwa kebijakan seperti ini memang sulit memuaskan semua pihak.
“Emang ya namanya peraturan gk bisa menyenangkan semua pihak makanya disebut “kebijakan.”
Namun, banyak juga yang tetap mendukung program MBG dengan alasan manfaatnya yang besar bagi anak-anak yang sebelumnya sulit mendapatkan makanan sehat.
“Tp ya emng jajanan sekolahh apalg SD tu bnyk yg ga sehattt.”
“Demi tumbuh kembang anak bangsa lebih baik , aku tetap mendukung program makan gratis ini . Semoga ibunya diberikan rejeki jualan yg lain . Namanya juga hidup kita mesti terus bergerak , gk ada A pindah ke B pindah ke C . Semangat saya juga pedagang , ritme nya memang begitu.”
Ada pula yang memberikan saran kepada pedagang untuk menyesuaikan jumlah produksinya agar tidak terjadi pemborosan.
“Kurangin aja Bu jgn bikin banyak kasian mubazir Krn program ini bagus Bu banyak anak2 yg ga bisa jajan jd kebantu makan siangnya. semoga rezekinya tetap lancar Bu Krn rezeki ga bakal kemana.”