Profil dan Sepak Terjang Connie Bakrie yang Klaim Amankan Dokumen Penting Hasto di Rusia

Pengamat Pertahanan Connie Rahakundini Bakrie
Sumber :
  • OCBC

Jakarta​, VIVA – Connie Rahakundini Bakrie kembali menjadi perhatian publik setelah pengakuannya yang mengejutkan tentang dokumen penting milik Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto

Connie mengungkapkan bahwa dokumen tersebut telah ia amankan dan dinotariskan di Rusia. Langkah ini dilakukan atas permintaan Hasto menjelang penetapannya sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Menurut Connie, dokumen itu memiliki potensi menjadi "bom waktu" yang akan mengungkap banyak hal setelah Hasto resmi ditetapkan sebagai tersangka.

“Saat saya di Indonesia, saya dititipi beberapa dokumen penting. Saya amankan dan sudah notariskan di Rusia. Ini bisa saja menjadi bom waktu. Kita lihat saja nanti,” ujar Connie dalam unggahan media sosial Instagramnya, Jumat, 27 Desember 2024.

7 Fakta Connie Bakrie yang Klaim Amankan Dokumen Penting Hasto di Rusia

Photo :
  • OCBC

KPK sendiri menegaskan bahwa penetapan Hasto sebagai tersangka adalah murni langkah penegakan hukum tanpa unsur politisasi. Ketua KPK Setyo Budiyanto memastikan tidak ada intervensi politik dalam kasus ini.

Siapa Connie Rahakundini Bakrie?

Connie Rahakundini Bakrie adalah seorang akademisi, ahli pertahanan, dan tokoh internasional yang memiliki reputasi tinggi. Lahir pada 3 November 1964.

Connie menjabat sebagai Guru Besar bidang Hubungan Internasional di Universitas Negeri Saint Petersburg, Rusia, sekaligus Ambassador of Science and Education of Russia

Pengalamannya yang luas meliputi berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Inggris, Israel, Tiongkok, dan Australia.

Connie juga merupakan anggota tetap Valdai Discussion Club, sebuah think tank bergengsi di Moskow yang memberikan masukan strategis kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. 

Selain itu, ia pernah menjadi Peneliti Senior di Institute of National Security Studies (INSS) di Tel Aviv, Israel.

Kiprah di Dunia Internasional

Pada Juni 2024, Connie menerima gelar Profesor dari Saint Petersburg State University, salah satu universitas bergengsi dunia dengan sejarah lebih dari 300 tahun. Ia memilih universitas tersebut di tengah tawaran dari institusi lain di Rusia, seperti di Moskow dan Kazan.

Sebagai satu-satunya ilmuwan Indonesia yang pernah berbicara langsung dalam Valdai Discussion Club di hadapan Presiden Vladimir Putin, Connie menunjukkan pengaruhnya dalam hubungan internasional.

Perannya di Valdai Discussion Club sejak 2022 memperkuat posisinya sebagai pakar hubungan internasional. Forum ini melibatkan komunitas ilmiah dari lebih dari 71 negara dan menjadi arena penting dalam kebijakan luar negeri Rusia.

Selain itu, Connie juga memfasilitasi kemitraan antara pelaku usaha Indonesia dan Duta Besar Rusia untuk Indonesia serta mendukung kolaborasi akademik dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Kontroversi dan Tuduhan sebagai Agen Intelijen

Kiprah Connie di dunia internasional tidak lepas dari kontroversi. Ia pernah dituduh sebagai agen intelijen Israel (Mossad) dan Rusia (KGB/FSB) karena kedekatannya dengan kedua negara tersebut. Namun, Connie menanggapi tuduhan ini dengan humor.

“Jika saya dituduh sebagai Agen Mossad dan Agen KGB, maka artinya saya juga Agen MI6 (Inggris) atau Agen CIA (AS),” ujar Connie dalam sebuah podcast dengan mantan Ketua KPK Abraham Samad.

Peran di Indonesia

Di dalam negeri, Connie memainkan peran penting dalam membentuk sektor pertahanan di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo.

Ia memberikan masukan kepada berbagai institusi penting, termasuk Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan, Dewan Pertahanan Nasional, dan Badan Intelijen Negara.

Sebagai simpatisan PDIP dan rekan dekat Presiden Indonesia ke-5, Megawati Soekarnoputri, Connie juga dikenal sebagai tokoh yang vokal dalam isu-isu strategis. 

Namun, pengakuannya terkait dokumen Hasto menambah dimensi baru dalam profilnya yang sudah kompleks.

Connie Rahakundini Bakrie sosok yang berpengaruh, baik di kancah nasional maupun internasional. Pengakuannya tentang dokumen penting Hasto Kristiyanto memperlihatkan sisi lain dari kiprah akademis dan politiknya.