Jelang Pergantian Tahun, Jago Merah Hanguskan 20 Rumah di Pelambuan Banjarmasin

Proses pemadaman kobaran api oleh relawan damkar dan warga setempat - Foto Dok Istimewa
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhammad Faidurrahman (Kalsel)

Kalsel, VIVA – Musibah kebakaran kembali hebohkan warga Jalan Ir PHM Noor, Gang Sekata, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Jumat, 27 Desember 2024 dini hari.

Api berkobar di kawasan rumah padat penduduk sejak pukul 01.30 Wita itu membuat tidak kurang 20 rumah warga hangus terbakar, menyebabkan 24 kepala keluarga dengan total 67 jiwa kehilangan tempat tinggal.

Kanit Reskrim Polsek Banjarmasin Barat, Ipda Marzun Prakoso mengungkapkan bahwa titik awal api diduga berasal dari rumah pedakan milik salah satu warga, Asniah.

“Api langsung membesar dan menjalar ke bangunan lain karena sebagian besar rumah di kawasan ini berbahan dasar kayu. Dalam waktu dua jam lebih, api baru bisa dipadamkan oleh tim gabungan relawan BPK dan PMK,” ujarnya.

Sementara Kepala Disdamkarmat Kota Banjarmasin, Hendro mengatakan bahwa proses pemadaman yang berlangsung hingga pukul 03.00 Wita menghadapi kendala berat, seperti kondisi jalan yang tergolong sempit. "Mobil pemadam kesulitan untuk bisa menjangkau lokasi kejadian," ucapnya.

Menurutnya, selain struktur bangunan yang terbuat dari kayu. Kondisi angin kencang juga menjadi faktor yang mempercepat penyebaran api. "Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini," sambungnya.

Lebih lanjut Hendro mengapresiasi atas usaha yang dilakukan oleh tim gabungan, termasuk BPBD, Satpol PP, Dinsos, dan PMI, yang telah berkoordinasi dengan baik di lapangan.

Amat (38), saksi mata kejadian yang juga warga setempat mengaku kaget saat mendengar suara sirine mobil pemadam. "Saya tadinya lagi di rumah, tiba-tiba mendengar bunyi sirine damkar. Pas keluar rumah ada cahaya merah, ternyata ada kebakaran. Kobaran api sudah besar sekali," terangnya.

Ia juga mengungkapkan sempat mengambil tindakan menceburkan diri ke sungai guna menyiram bangunan lainnya agar kobaran api tidak menjalar lebih jauh.

"Saya berusaha semaksimal mungkin menyiram api supaya tidak menjalar ke rumah mama yang tepat di depan kobaran api,” pungkasnya.