Balita Terseret Air Selokan di Surabaya, 2 Hari Masih dalam Pencarian

Ilustrasi balita
Sumber :
  • Pixabay

Surabaya, VIVA – Seorang balita berinisial MR (3,5) hilang terhanyut air selokan di kawasan Babatan II Wiyung, Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa sore kemarin. Hingga Rabu, 25 Desember 2024, tubuh balita malang itu belum ditemukan dan masih dalam pencarian.

Video detik-detik MR terseret arus air di selokan kampung padat rumah tersebar di media sosial. Berdasarkan video yang beredar, korban saat itu tengah bermain di tengah hujan yang mengguyur Kota Surabaya. Air di dalam selokan yang sempit itu meluap hingga ke jalan gang.

Korban yang berdiri di pinggir selokan tiba-tiba tercebur dan seketika tubuhnya hilang terseret arus air yang kencang. Melihat korban tertelan ke dalam selokan, dua temannya yang juga bocah tak mampu berbuat apa-apa. Mereka tampak hanya melihat titik korban tenggelam.

Iilustrasi balita hanyut di sungai.

Photo :
  • Erik Hamzah/ Bekasi

Gerak tubuh mereka tampak kebingungan. Warga setempat bernama Nur mengatakan, derasnya air selokan di kampung setempat terjadi karena topografi di sana menurun. Akibatnya, ketika hujan turun air memenuhi selokan, arus air begitu kencang. 

Bagi orang dewasa, arus sekencang di selokan sesempit itu mungkin bisa ditahan dan kemungkinan tidak akan tenggelam. Tapi bagi balita akan langsung terhanyut. "Wilayah di sini seperti bukit," kata Nur kepada wartawan. 

Kepala BPBD Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, tim di lapangan tengah berusaha untuk mencari tubuh korban. Selain dari BPBD, pencarian korban juga dibantu oleh petugas dari Dinas PU Bina Marga dan Basarnas Surabaya.

Tim pencari korban, lanjut Hebi, dibagi menjadi dua. Tim sayu mencari di sisi selatan dan tim kedua mencari korban di sisi timur. Dia menduga tubuh korban terhanyut ke sungai yang berada di kawasan Babatan Wiyung. Selokan tersebut mengarah ke sungai tersebut.

Selain ke arah sungai, bisa pula tubuh korban terbawa arus ke pompa air di Wiyung. "Masih pencarian, dibantu PU dan Basarnas. Alat berat juga diterjunkan untuk menyingkirkan eceng gondok," kata Hebi.