Baru 2 Hari Operasi Lilin, 182 Kecelakaan Terjadi 34 Jiwa Melayang
- Dok Humas
Jakarta, VIVA - Ratusan kecelakaan lalu lintas (laka lantas) terjadi hari kedua Operasi Lilin 2024. Hal itu diungkap Juru Bicara Operasi Lilin 2024, Komisaris Besar Polisi Syamsu Ridwan.
"Sebanyak 182 kejadian kecelakaan lalu lintas tercatat pada Minggu 22 Desember 2024 pada pelaksanaan Operasi Lilin," ujar dia, Senin, 23 Desember 2024.
Dia menjelaskan, dari ratusan kejadian tersebut, ada 34 orang meninggal dunia. Lalu, 33 orang luka berat. Dirinya meminta masyarakat berhati-hati dalam berkendara, apalagi ketika menempuh perjalanan jarak jauh.
“Pastikan kondisi fisik prima dan kendaraan dalam kondisi baik sebelum memulai perjalanan,” katanya.
Masyarakat diminta mempersiapkan segala sesuatu sebelum melakukan perjalanan, semisal memastikan kondisi fisik dan kendaraan dalam keadaan prima. Kemudian juga menjaga jarak aman dan konsentrasi penuh ketika mengemudi.
Dirinya minta masyarkat memanfaatkan rest area untuk beristirahat. Kemudian memastikan saldo uang elektronik mencukupi untuk pembayaran tol. Pun memakai aplikasi navigasi seperti Google Maps untuk memantau arus lalu lintas.
“Keselamatan adalah hal yang paling utama. Kami mengimbau agar masyarakat tidak tergesa-gesa saat berkendara. Ingat, keluarga Anda menunggu di rumah dengan selamat,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Korps Bhayangkara bakal mengawal perayaan Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Operasi Lilin dimulai pada Sabtu, 21 Desember 2024.
"Operasi berlangsung selama 13 hari, dari 21 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jenderal Polisi Sandi Nugroho, Rabu, 18 Desember 2024.
Operasi Lilin digelar bersama stakeholder terkait mulai dari Kementerian Perhubungan, Jasa Raharja, dan lainnya.
Hal ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan kelancaran mobilitas masyarakat selama perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
"Kegiatan ini adalah upaya kami untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang akan menjalankan aktivitas, baik untuk ibadah, perjalanan mudik, maupun rekreasi," jelas Irjen Sandi.