Detik-detik Rumah Warga di Maros Hanyut Tersapu Banjir
- VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham
Maros, VIVA – Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dilanda bencana banjir yang disebabkan cuaca ekstrem. Salah satunya, banjir bandang melanda wilayah Maros, Kecamatan Camba, Sulawesi Selatan.
Sebuah rumah tampak hanyut terbawa derasnya banjir. Seorang warga di Kecamatan Camba tampak mengabadikan momen hanyutnya rumah tersebut.
Salah satu pengguna X @RidhaIntifadha, mengunggah video sebuah rumah hanyut karena terbawa arus akibat banjir bandang yang melanda Kecamatan, Camba pada Sabtu, 21 Desember 2024 pukul 17.23 WITA.
Ia mengaku mendapat kiriman video dari keluarga yang berada di Makassar.
"Dapat kiriman video dari keluarga kami di Makassar. Kampung halaman kami di Camba, Maros mendapatkan musibah banjir. Bahkan ada rumah yang hanyut, terbawa derasnya arus," ujar dia.
Ia menyebut sebagian rumah yang berada di Kabupaten Camba memang masih ada yang terbuat dari kayu dan berbentuk seperti rumah panggung.
"Sebagian rumah di kampung halaman kami memang masih terbuat dari kayu dan berbentuk rumah panggung," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, 10 wilayah di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dilanda bencana banjir dan tanah longsor akibat cuaca ekstrem. Adapun dua kota yang paling parah terkena bencana yaitu Kota Makassar dan Kabupaten Barru.
"Dari 10 lokasi tersebut, Kabupaten Barru dan Kota Makassar tercatat yang paling parah," kata Kabid kedaruratan dan logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel Amran Azis di Makassar, Sabtu, 21 Desember 2024.
Kemudian, BPBD melaporkan 10 daerah yang terdampak bencana yaitu Kabupaten Gowa, Takalar Jeneponto, Maros, Pangkep, Barru, Soppeng, Sinjai, Kota Makassar, dan Parepare.
Amran Azis menjelaskan bahwa ke-10 daerah tersebut debit airnya semakin besar akibat hujan yang mengguyur sejak semalam hingga hari ini. Bahkan, kata dia, dua daerah yang tergolong cukup parah yakni di Kabupaten Barru dan Kota Makassar, menyebabkan jalan poros tidak dapat dilewati kendaraan roda dua dan empat.
Sebagai gambaran di Kabupaten Barru debit air sangat besar, karena hujan disertai dengan naiknya air pasang dari laut, sehingga menutupi badan jalan.
Akibatnya antrean panjang tidak dapat dihindari dan kendaraan roda empat yang tidak dapat menembus jalan tersebut terpaksa berhenti total, sambil menunggu air surut. Hal itu dikemukakan oleh salah seorang pengendara tujuan Kabupaten Sidrap, Dawiyah.
"Saya ingin mudik, tapi tertahan di Kabupaten Barru karena jalan poros sudah seperti sungai," ucapnya.
Kondisi serupa terjadi di perumahan yang menjadi langganan banjir, seperti di Perumnas Antang yang menyebabkan warganya terpaksa mengungsi di masjid terdekat dan area yang cukup tinggi.
Sementara di jalan poros kabupaten Maros dan Bone di area Tompo Ladang Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros, mengalami longsor dari area pegunungan, sehingga menghambat arus lalu lintas.
Tak jauh dari lokasi tersebut di wilayah Camba juga terdampak bencana hidrometeoroologi yang menyebabkan kendaraan roda dua dan empat sulit menembus lokasi itu karena air sudah setinggi lutut.