Bus Pariwisata Tak Layak Jalan Ingin ke Puncak Bogor Diputar Balik, Ratusan Wisatawan Diturunkan

Penumpang bus pariwisatan diturunkan akibat bus tidak layak jalan saat pemeriksaan di Tol Jagorawi menuju Puncak.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhammad AR (Bogor)

Bogor, VIVA – Ratusan wisatawan terpaksa diturunkan dari 5 bus yang melintas menuju kawasan Wisata Puncak Bogor, Sabtu 21 Desember 2024. Penurunan wisatawan ini akibat kondisi bus yang tidak layak dan demi keselamatan penumpang saat petugas gabungan dari Kementerian Perhubungan, dan Kepolisian menggelar uji kelayakan.

Uji kelayakan sendiri dilakukan di ruas pintu tol KM 45 Jagorawi. Seluruh bus yang melintas disetop petugas dan dicek dari mulai rem hingga keamanan lainnya. Alhasil hingga siang ini dari 30 bus yang sudah diperiksa, 5 di antaranya ditemukan tidak layak operasi. Petugas pun menurunkan ratusan penumpang. Namun agar tidak membatalkan agenda wisatawan, petugas menyiapkan bus pengganti.

"Kegiatan ini untuk memastikan bahwa setiap armada yang digunakan untuk masyarakat itu memenuhi persyaratan teknis dan layak jalan. Kita sudah mulai dari pagi untuk memastikan kendaraan bus pariwisata yang akan beraktivitas ke puncak ini sudah layak jalan. Tadi kami sudah memeriksa 30 kendaraan dan 5 di antaranya memang tidak diizinkan untuk melanjutkan perjalanan ke Puncak karena kondisi dari administrasi tidak terpenuhi dan pelayakan jalan tidak terpenuhi," kata Plt Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Soeharto kepada wartawan.


Sedangkan, kendaraan yang tidak memenuhi persyaratan tadi sudah digantikan dengan kendaraan yang sudah disiapkan.

"Kami tidak ingin masyarakat yang akan beraktivitas ke puncak ini terganggu gara-gara hal yang akan melakukan aktivitas ke puncak," imbuh Soeharto.

Kegiatan ini, lanjut Soeharto merupakan salah satu kegiatan serentak nasional. Secara total kami sudah melakukan pemeriksaan kendaraan sebanyak 36.595 kendaraan. Di mana 65 persen di antaranya sudah memenuhi persyaratan teknis dan tidak ada masalah. Dan 19 persen dari jumlah yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan tidak lolos administrasi. Artinya hanya ada 9 persen yang tidak memenuhi persyaratan teknis.

"Ahamdulillah masyarakat saat ini sudah memenuhi atau meningkatkan kesadaran nya untuk adanya kendaraan yang memenuhi syarat karena keselamatan adalah suatu hal yang tidak bisa ditawar. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran kepada kepolisian, bina marga, dishub yang berkontribusi aktif untuk membantu berjalannya kegiatan seperti ini," jelas Soeharto.

Pemerintah berharap kegiatan pemeriksaan tidak akan berhenti pada kegiatan Nataru, melaimkan dan petugas akan secara rutin memastikan kendaraan yang digunakan masyarakat ini memenuhi persyaratan teknis dan administrasi.

Sebab, jika persyaratan administrasi maka petugas tidak izinkan untuk melanjutkan perjalanan dan akan dilakukan proses penilangan. Selanjutnya terhadap kendaraan tadi yang tidak mungkin menelantarkan penumpangnya, petugas sudah menyiapkan kendaraan pengganti yang disiapkan petugas.

"Pengecekan juga termasuk cek kesehatan juga sudah kami lakukan bersama dengan BNN untuk memastikan pengemudi benar-benar sehat lahir dan batin kemudian kondisi fisiknya kita pastikan baik dan tidak menggunakan hal-hal yang tidak diinginkan ini yang sudah kami lakukan," pungkasnya.