Jokowi Blusukan ke Temanggung Temui Petani Kopi, Minta Jaga Kualitas

Jokowi blusukan ke Temanggung, menemui petani kopi
Sumber :
  • Antara

Temanggung, VIVA – Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi blusukan ke Temanggung, Jawa Tengah, Kamis, 19 Desember 2024. Jokowi datang ke Temanggung menemui para petani kopi di Desa Tlahap, Kledung, Kabupaten Temanggung.

"Kita hanya dolan-dolan (main-main), ketemu para petani saja, tidak ada maksud apa-apa," katanya di Temanggung. Dalam pertemuan itu, Jokowi meminta agar petani merawat tanaman kopi dengan baik dan juga mempertahankan kualitas kopi asli Temanggung, yakni mulai panen petik merah.

Sementara petani kopi Temanggung, Tuhar, menyampaikan pesan Jokowi  agar petani selalu menjaga kualitas dan produktifitas tanaman, karena tidak menutup kemungkinan harga kopi bakal meningkat lagi.

Jokowi blusukan ke Temanggung, menemui petani kopi

Photo :
  • Antara

"Untuk menciptakan sebuah rasa kopi yang kualitas memang ada SOP-nya, tidak sembarangan, untuk meningkatkan hasil petani itu kita harus merawat tanaman untuk menghasilkan kopi yang kualitas, biar petani kopi itu punya nilai tawar, tapi kalo petani kopi itu petiknya sembarangan, bakalan merugi, karena rasa tidak enak juga, memang ada tahapan untuk itu," katanya.

Menurut Tuhar, saat ini petani kopi di Temanggung sedang menikmati keuntungan dari hasil panen. Mengingat harga jual kopi tinggi pada panen tahun ini dan kemarin meningkat dua kali lipat.

"Untuk kopi jenis robusta yang dulunya Rp30.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp75.000 per kilogram, sementara untuk kopi arabika naik dari harga Rp65.000 hingga Rp70.000 menjadi Rp150.000 per kilogram," katanya.

Kenaikan harga terjadi sejak musim panen tahun 2023 karena pasokan kopi dari Vietnam dan Brasil yang biasa membanjiri pasaran berkurang. Selain karena tanaman terserang hama penyakit, di Vietnam petani mulai beralih ke tanaman durian.

Perkebunan kopi di Temanggung memiliki luas lahan 14.500 hektare, yang terdiri dari 12 ribu hektare kopi robusta, dan 2.500 hektare adalah kopi arabika, dengan rata-rata hasil panen 1,1 ton per hektare.