Permudah Pekerja Miliki Hunian Layak, Menaker Dukung Optimalisasi Griya Pekerja BPJS Ketenagakerjaan
- BPJS Ketenagakerjaan
VIVA – Masih dalam rangkain 100 hari kerjanya, Menteri Ketenagakerjaan RI, Yassierli meninjau Griya Pekerja BPJS Ketenagakerjaan yang terletak di Batam, Kepulauan Riau pada Selasa (17/12).
Menaker yang didampingi Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Gerungan danDirektur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo, ingin memastikan bahwa fasilitas hunian tersebut telah dimanfaatkan secara optimal oleh para pekerja yang notabene adalah peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan.
"Ini adalah salah satu program yang luar biasa dari BPJS Ketenagakerjaan sebagai fungsi layanan kepada pekerja. Jadi ini memang inline dengan keinginan dari pemerintah, kita sangat concern dengan kesejahteraan pekerja,"terang Menaker Yassierli usai berkeliling di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Lancang Kuning.
Menteri Yassierli terkesan dengan keberadaan Griya Pekerja tersebut dan berharap program yang sama dapat dikembangkan di wilayah lainnya.
Dalam kesempatan tersebut Menaker juga menyempatkan diri untuk berdialog dengan beberapa pekerja yang telah tinggal bertahun-tahun di hunian tersebut.
Pihaknya menekankan agar pengelolaan Griya Pekerja BPJS Ketenagakerjaan tetap mengedepankan harga sewanya yang terjangkau, dapat diakses oleh seluruh pekerja, serta fasilitas yang terpelihara dengan baik.
Sementara itu Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo menjelaskan bahwa di wilayah Batam, BPJS Ketenagakerjaan memiliki 3 Griya Pekerja yang terletak di Bumi Lancang Kuning, Muka Kuning, dan Kabil.
Sejalan dengan amanah pemerintah lewat PP Nomor 55 Tahun 2015, ketiga rusunawa yang dibangun sejak masa PT Jamsostek (Persero) tersebut ditujukan untuk memberi kesempatan bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan untuk memiliki hunian berkualitas dengan harga yang terjangkau, sekaligus meminimalisir risiko kecelakaan kerja.
"Adanya Griya Pekerja ini menjadi sebuah fasilitas yang dapat dimanfaatkan para peserta BPJS Ketenagakerjaan untuk memperoleh hunian dengan harga yang terjangkau, fasilitas memadai dan dekat dengan lokasi bekerja. Hal ini secara tidak langsung juga dapat meminimalisir risiko kecelakaan kerja yang sering terjadi di jalan menuju tempat kerja," ujar Anggoro.
"Sehingga dengan demikian pekerja bisa bekerja dengan optimal, bekerja keras dan bebas cemas yang berujung pada meningkatnya produktivitas mereka," imbuhnya.
Melansir data BPJS Ketenagakerjaan, Rusunawa Bumi Lancang Kuning Batam memiliki luas 20.004 m2, dengan 6 twin block yang berisi 564 kamar.
Semantara Rusunawa di Muka Kuning Batam, luasnya 2.984 m2, dengan kapasitas 78 kamar dalam 1 twin block.
Sedangkan Rusunawa Kabil Batam, menjadi yang terluas dengan ukuran 100.000 m2, dengan 1.000 kamar yang terbagi di 10 twin block.
Anggoro mengaku, harga sewa yang relatif terjangkau, ditambah deretan fasilitas umum yang tersedia, seperti masjid, mini market, foodcourt, arena olahraga, hingga shuttle bus gratis, membuat rata-rata tingkat okupansinya mencapai di atas 90 persen.
Anggoro pun membuka lebar kesempatan bagi para Pemerintah Daerah yang ingin bersinergi dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk membangun Griya Pekerja di lahan milik Pemda yang dekat dengan kantong-kantong pekerja.
Pihaknya juga mendorong agar seluruh pekerja untuk memastikan dirinya terdaftar sebagai peserta agar terjamin dan dapat memanfaatkan berbagai fasilitas yang disediakan BPJS Ketenagakerjaan. Sehingga pekerja akan bisa Kerja Keras Bebas Cemas.
"Kita rencananya juga akan mulai lagi di Jabar dan Jateng.Tapi kita memang butuh juga dukungan dari Pemda, seperti di Batam dengan BP Batam. Lahannya disediakan, kita bisa kelola jangka panjang, sehingga kita bisa membangun lebih optimal karena dananya fokus kepada untuk fasilitas. Jadi harapannya memang melalui kerja sama dengan pemerintah daerah, bersama-sama kita memberikan fasilitas bagi para pekerja. Karena dengan memiliki tempat tinggal yang dekat dari tempat kerja, produktivitasnya pekerja bisa terus meningkat," tutup Anggoro.