Digeruduk Netizen, Instagram PUPR Jalan Kalbar Mendadak Hapus Semua Unggahan Dedy Mandarsyah

Dedy Mandarsyah dan Lady
Sumber :
  • Istimewa

Palembang, VIVA – Kasus penganiayaan yang melibatkan dokter koas Universitas Sriwijaya, Lady Aurellia Pramesti, dengan sopir ibu dari Lady, Dedy Mandarsyah, tengah menjadi sorotan publik.

Kasus ini diduga bermula dari keluhan Lady terkait jadwal shift yang padat selama musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Keluhan Lady disampaikan kepada sang ibu, Sri Meilani alias Lina Dedy. Kemudian, Lina bersama sopirnya Fadilah alias Datuk (37) menemui Kepala Dokter Koas, Luthfi, di sebuah kafe untuk melakukan pertemuan dan mendiskusikan masalah tersebut.

Namun, pertemuan yang semula berniat untuk mencari solusi tersebut berakhir dengan insiden penganiayaan. Lina bersikeras agar Luthfi memberikan kelonggaran jadwal jaga ke Lady pada saat libur Nataru.

Sementara Luthfi enggan mengubah jadwal karena jadwal tersebut sudah diserahkan ke dokter dokdiknis (dokter pendidik klinis) dan tidak bisa diubah.

Tersebar video yang memperlihatkan dua dokter yang mengalami penganiayaan dalam kejadian tersebut, yang kemudian menjadi viral di media sosial.

Gara-Gara Jadwal Jaga Akhir Tahun, Dokter Muda di Palembang Dianiaya

Photo :
  • x.com/satria_gigin

Tak lama setelahnya, netizen mulai mengulik sosok Dedy Mandarsyah, ayah dari Lady, yang juga menjabat sebagai Ketua BPJN Kalimantan Barat.

Berbagai unggahan terkait Dedy Mandarsyah dalam akun Instagram @pupr_jalan_kalbar pun menjadi sasaran perhatian publik.

Seiring dengan viralnya kasus ini, netizen mulai menggempur akun Instagram @pupr_jalan_kalbar, yang mengunggah berbagai postingan mengenai Dedy Mandarsyah.

Namun tak lama setelahnya, akun tersebut menghapus sejumlah unggahan tentang Dedy, bahkan menghilangkan beberapa komentar yang membahas kasus penganiayaan ini.

Admin akun Instagram @pupr_jalan_kalbar ngehapus-hapusin/ngehide post tentang bapaknya Lady yang sudah banyak komen netizennya,” tulis akun X @czidntrlate.

Selain itu, kolom komentar pada beberapa unggahan @pupr_jalan_kalbar juga dibatasi.

Kasus ini terus berkembang dan menjadi perbincangan hangat di media sosial, dengan banyak pihak yang menantikan kejelasan mengenai langkah hukum yang akan diambil.