Jusuf Kalla Laporkan Agung Laksono ke Polisi Gegara Kisruh Ketum PMI

Mantan Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Jakarta, VIVA – Jusuf Kalla melaporkan Agung Laksono ke polisi terkait kisruhnya pemilihan Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI). Adapun Jusuf Kalla terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum PMI periode 2024-2029. 

Agung Laksono menyatakan didukung oleh mayoritas peserta Musyawarah Nasional (Munas) PMI sebelum penetapan Ketua Umum PMI. Hal itu yang menjadi pemicu Jusuf Kalla untuk melaporkan Agung ke polisi.

Jusuf Kalla, saat itu ketua Palang Merah Indonesia (PMI).

Photo :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

Jusuf Kalla menilai tindakan Agung Laksono merupakan ilegal dan melawan hukum.

"Sudah dilaporkan ke polisi, bahwa tindakan ilegal dan melawan hukum, karena tidak boleh begitu," kata Jusuf Kalla kepada wartawan di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin, 9 Desember 2024.

Jusuf Kalla menambahkan Agung Laksono berkhianat dan memiliki sifat memecah belah. Salah satunya, kata dia, Agung sempat memecah belah Partai Golkar.

"Itu ilegal, dan pengkhianatan. Kedua, itu kebiasaan Bapak Agung Laksono, dia pecah Golkar, dia bikin tandingan kosgoro, itu memang hobinya. Tapi itu kita harus lawan, karena dia buat bahaya untuk kemanusiaan," kata Jusuf Kalla.

"PMI hanya ada satu dalam sebuah negara, dia boleh buat. Jadi, kita harus melaporkan ke polisi, tidak ada yang melaksanakan ilegal seperti itu dan itu kebiasaan dia," sambungnya. 

Munas Palang Merah Indonesia (PMI) XXII

Photo :
  • Istimewa

Di sisi lain, Jusuf Kalla berharap agar PMI lebih berkontribusi untuk negara Indonesia. Setelah dirinya resmi terpilih lagi menjadi Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla akan memperluas jaringan untuk meningkatkan donor darah nasional.

"Ya harapan kita agar peranan PMI dimanapun akan lebih baik, akan lebih cepat, dan juga sekarang mengarah kepada perbaikan lingkungan, dan juga sepanjangan kerja hidup. Di samping itu juga bagaimana meningkatkan donor darah nasional, sehingga kita harus lebih memperluas jaringan," ujar Jusuf Kalla.