Calon Tunggal Kalah dengan Surat Suara Tak Sah, Begini Tuntutan Warga Banjarbaru ke DPRD
- VIVA.co.id/Muhammad Faidurrahman (Kalsel)
Kalsel, VIVA – Koordinator aksi demo yang dilakukan oleh Koalisi Masyarakat Banjarbaru Peduli Demokrasi, Rachmadi kembali menyambangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Rabu, 4 Desember 2024.
Pak Engot sapaan akrabnya menyebutkan bahwa kedatangan dirinya bertujuan untuk menagih janji yang telah disampaikan oleh Ketua DPRD Banjarbaru, Gusti Rizky Sukma Iskandar Putera saat aksi demo, Senin 2 Desember 2024 lalu.
"Kedatangan kami untuk mengambil hasil catatan aspirasi dalam dialog yang dilakukan bersama Ketua DPRD," ungkapnya.
Rachmadi juga menegaskan pentingnya catatan aspirasi tersebut karena menjadi salah satu modal pihaknya dalam melakukan gugatan ke ranah hukum. "Maka sekali lagi kami meminta agar DPRD Banjarbaru mengawal jalannya proses itu (gugatan ke MK) hingga selesai," sambungnya.
Selain itu, catatan aspirasi dari DPRD Banjarbaru juga menjadi bukti bahwa saran dan masukan yang dilayangkan masyarakat tidak hanya sebatas didengar tapi juga diakomodir.
Lebih lanjut ia menyampaikan tidak mau memperdulikan tekait tahapan Pilkada 2024 yang sedang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banjarbaru.
"Selesaikan saja apa yang harus dijalankan oleh KPU, kami tidak mau menghambat. Kita tetap menjaga suasana damai di Banjarbaru," ucapnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Banjarbaru, Gusti Rizky Sukma Iskandar Putera menyatakan sudah menyampaikan hasil aspirasi yang telah dikoreksi bersama antara pihaknya dan perwakilan aksi.
"Hasil itu diserahkan kepada perwakilan aksi pada tanggal 2 Desember lalu, sesuai janji kami kepada mereka pada saat aksi berlangsung, dan hari ini catatan aspirasi itu sudah kami serahkan kembali satu hari sebelum waktu yang ditentukan. Mestinya besok, tetapi karena sudah selesai kami serahkan hari ini," bebernya.
Ketua DPD Golkar Banjarbaru itu juga berharap, dengan diserahkannya hasil tersebut masyarakat bisa lebih memahami terkait situasi yang sedang terjadi di Banjarbaru dengan tetap mengedepankan komunikasi dan menjaga keamanan bersama.
Seperti diketahui sebelumnya, Koalisi Masyarakat Banjarbaru Peduli Demokrasi menuntut pilkada ulang karena calon tunggal kalah dengan raihan surat suara tidak sah.