Jalur Medan-Berastagi Bisa Dilalui, Pemprov Sumut Akan Bangun Tembok Pembatas Longsor

Pj Gubernur Sumut, Agus Fatoni saat meninjau lokasi longsor di Sibolangit, Kabupaten Deliserdang.(B.S.Putra/VIVA)
Sumber :
  • VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)

Medan, VIVA – Usai pembersihan material longsor, arus lalu lintas jalan nasional Medan-Berastagi Sumatera Utara (Sumut) sudah bisa dilalui, Senin pagi, 2 Desember 2024, pukul 09.00 WIB. Tapi, sistem lalu lintas diberlakukan pembatasan kendaraan berat.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Sumut, Agustinus Panjaitan mengungkapkan, pembatasan ini sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 75 Tahun 2021.

"Kami mengimbau para pengemudi untuk mematuhi aturan lalu lintas dan tidak memaksakan diri melintas jika cuaca buruk," ucap Agustinus, Senin, 2 Desember 2024.

Ilustrasi perbaikan longsor.

Photo :
  • Zahrul Darmawan

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas Polda Sumut, Kombes Pol. Muji Ediyanto, meminta pengguna jalan tetap waspada dan mengikuti arahan petugas di lapangan.  "Kami masih menunggu hasil kajian dari Badan Geologi terkait kondisi tanah di lokasi longsor," ucap Muji.

Proses pembersihan material longsor di 13 titik telah selesai dilakukan dengan dua titik berlumpur sebagai prioritas akhir, namun kondisi jalan masih perlu dipantau. Jika terjadi hujan deras, jalur akan ditutup kembali untuk menghindari risiko longsor susulan.

Sebagai informasi, tanah longsor terjadi jalan nasional Medan-Berastagi, sepanjang sekitar 3 km dengan 13 titik longsor mulai dari Jembatan Sembahe hingga tikungan Tirtanadi, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Selasa malam, 26 November 2024, sekitar pukul 23.00 WIB.

Akibat kejadian bencana alam itu, 10 orang meninggal dunia dan 23 orang luka-luka. Seluruh korban meninggal dan luka-luka berhasil dievakuasi. 

Di sisi lain, Penjabat (Pj) Sumut, Gubernur Agus Fatoni meninjau langsung lokasi paling rawan bencana longsor dan banjir di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang.

"Hari ini, kami meninjau longsor dan sebagian warga terdampak. Kami melihat ada pengungsian warga. Untuk jalan yang tertutup sudah dibuka kembali. Tapi kita masih harus waspada, karena hujan masih ada," ujar Agus Fatoni. 

Agus Fatoni mengatakan, pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI-Polri akan terus berjaga untuk evakuasi dan pemulihan. Tembok-tembok pembatas dan penahan longsor akan dibangun di tebing-tebing rawan longsor.

"Langkah selanjutnya, akan dibangun tembok-tembok pembatas longsor di titik-titik rawan, terutama di sini (jalur tikungan Sembahe-Tirtanadi) yang paling rawan," ucap Agus Fatoni.