6 Kasus Polisi Tembak Polisi di Indonesia, Ada yang Bikin Heboh Masyarakat

Anggota polisi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala, di dalam mobil? Kawasa Mampang, Jakarta Selatan, Jumat 26 April 2024.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta, VIVA – Insiden polisi menembak sesama anggota kepolisian menjadi sorotan publik di Indonesia. Hal itu dikarenakan kerap terjadi dan memiliki latar belakang masalah pribadi.

Kasus terbaru yang sedang ramai dibicarakan yakni perwira polisi di Sumatera Barat menembak temannya sendiri. Kasus tersebut menewaskan Kasat Reskrim AKP Ulil Ryanto.

Selain kasus tersebut, ternyata ada enam kasus polisi temak polisi yang menghebokan masyarakat, berikut rangkumannya, dilansir VIVA dari berbagai sumber Selasa, 26 November 2024: 

Irjen Ferdy Sambo dan Brigadir Yosua atau Brigadir J

Photo :
  • tvOne

1. Kasus Penembakan Brigadir Joshua oleh Ferdy Sambo

Kasus polisi tembak polisi pertama yang menghebohkan masyarakat adalah kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) menggemparkan publik sepanjang tahun 2022 hingga tahun 2023. Ia tewas ditembak rekannya sendiri, Bharada E, pada 8 Juli 2022.

Insiden ini terjadi di rumah dinas Sambo yang berada di Jakarta Selatan dan kemudian memicu spekulasi terkait masalah pribadi serta intrik dalam tubuh kepolisian. Kasus ini mengguncang publik dan mengarah pada penyelidikan yang melibatkan pejabat tinggi polisi, termasuk pemecatan dan hukuman penjara untuk Ferdy Sambo.

2. Kasus Penembakan di Polsek Cimanggis

Peristiwa penembakan juga terjadi di Polsek Cimanggis yang menewaskan Bripka RE pada 25 Juli 2019, dipicu atas tersulutnya emosi Brigadir RT karena permintaannya ditolak oleh korban. Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, tersangka IMS bersama saksi AN dan saksi AY berkumpul di kamar saksi AN sembari mengkonsumsi miras saat kejadian

Adanya kejadian tersebut, dua anggota Polri dari Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri ditetapkan sebagai tersangka, yakni Bripda IMS dan Bripka IG. Insiden tersebut menjadi peringatan tentang pentingnya manajemen emosi dan pengendalian diri dalam institusi kepolisian.

3.  Penembakan di Polres Lombok Timur

Pada Oktober 2021 lalu terjadi kasus polisi tembak polisi yang menyeret anggota Polsek Wasanama MN. MN menembak rekannya HT hingga tewas di lokasi, di Desa Denggen, Lombok Timur.

Setelah kejadian, HT pun kemudian dilarikan ke rumah sakit Bhayangkara Mataram untuk dilakukan autopsi. Sedangkan MN selaku pelaku langsung diamankan.

Diketahui, HT tewas setelah mendapatkan tembakan dua kali dari MN. Motif kasus tersebut karena MN yang cemburu terhadap istrinya yang diduga berselingkuh dengan HT.

4. Polisi Tembak Polisi di Lampung

Kasus polisi tembak polisi lainnya yakni pernah terjadi di Lampung. Mantan Kanit Provos Polsek Way Pengubuan Rudi Suryanto menembak rekannya Ipda Ahmad Karnain. Kejadian tersebut terjadi pada November 2022 lalu.

Atas kejadian tersebut Rudi divonis 12 tahun penjara karena melakukan pembunuhan berencana. Bahkan sebelum membunuh Ipda Ahmad, Rudi sempat menguji coba senjatanya di kebun singkong.

5. Aiptu Purwanto Tembak Aipda Nabud di Donggala 

Ilustrasi baku tembak antara polisi dengan pelaku kejahatan

Photo :
  • Istimewa

Kasus polisi tembak polisi pernah terjadi di Doonggala Sulawesi Tengah. Kejadian ini terjadi bermula dari adu mulut antara Kanit Sabhara Polsek Sirenja, Aiptu Purwanto dengan rekannya sendiri, KSPKT 1 Polsek Sirenja, Aipda Nabud Salama di Polsek Sirenja.

Saat itu, Aiptu P yang tengah membersihkan senjata di Polsek Sirenja sempat adu mulut dengan Aipda NS. Usai kejadian tersebut, dua anggota polisi dari Polsek Sirenja segera dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulawesi Tengah.

6. Kabag Ops tembak Kasat Reskrim di Solok Selatan

Belum lama ini terjadi aksi polisi tembak polisi di Solok Selatan, Sumatera Barat, pada Jumat, 22 November 2024. Dalam peristiwa tersebut, Kabag Ops AKP Dadang Iskandar melepas tembakan kepada Kasat Reskrim dengan identitas AKP Ulil Ryanto.

Korban meninggal dunia setelah sempat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Padang, Sumatera Barat. Saat ini, pelaku sudah menyerahkan diri dan ditetapkan sebagai tersangka.

Kasus-kasus ini mencerminkan pentingnya pengawasan lebih mendalam di tubuh kepolisian, baik dalam hal pelatihan mental, pengendalian emosi, hingga internal. Polri diharapkan dapat mengambil langkah tegas untuk mencegah kejadian serupa.