Kemenag Hadiahi Juara MTQ Internasional Rp 125 Juta, Upayakan Pengangkatan jadi PNS

Lima Peraih Juara MTQ Internasional Dapat Penghargaan Kemenag
Sumber :
  • Kementerian Agama

Jakarta, VIVA – Lima orang qari, qariah, dan hafiz yang berprestasi menjadi juara di ajang Musabaqah Tilawatil Quran atau MTQ Internasional, mendapat penghargaan dari Kementerian Agama RI. Mulai dar uang senilai Rp 125 juta hingga pengangkatan PNS.

Penghargaan tersebut diserahkan dalam kegiatan Evaluasi Penyelenggaraan MTQ Nasional dan Pembahasan Buku Pedoman MTQ/STQ yang berlangsung di Jakarta, kemarin.

Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin, meminta jajarannya serta Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) mempromosikan para juara ini secara masif. Ini sebagia penghargaan dan apresiasi terhada individu mereka. Juga memperkuat citra Indonesia di internasional.

“Saya ingin foto-foto mereka dipasang besar-besaran, baik di Kemenag Thamrin, Lapangan Banteng, hingga di provinsi asal mereka,” tegas Kamaruddin.

Ia mengungkapkan, prestasi ini merupakan bukti nyata bahwa anak bangsa mampu bersaing dan berjaya di tingkat dunia. Terutama dalam seni membaca dan menghafal Alqur’an. 

“Kita perlu memberi penghargaan setinggi-tingginya kepada anak-anak kita ini. Bukan hanya untuk mereka, tetapi juga untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki kader luar biasa di bidang Alqur’an,” ujarnya.

Informasi ke daerah-daerah terhadap para juara ini, diminta lebih masif. Agar, para pemuda di daerah termotivasi untuk melakukan hal serupa. 

“Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki qari dan hafiz yang diakui internasional,” tambahnya.

Kamaruddin menegaskan, penghargaan ini merupakan bagian dari dedikasi Indonesia dalam melestarikan seni membaca dan menghafal Al-Qur’an. 

“Semangat para qari dan qariah kita patut menjadi inspirasi untuk semua pihak agar terus berkontribusi mengharumkan nama bangsa,” katanya.

Perjuangkan Juara MTQ Internasional Diangkat Jadi PNS

Kemenag juga terus berupaya memperjuangkan para juara MTQ Internasional ini untuk diangkat menjadi PNS. Sebab ini juga menjadi penghargaan kementerian terhadap prestasi yang telah mereka raih.

“Kita sudah pernah berikhtiar, tapi mungkin waktu itu belum maksimal sehingga belum berhasil. Saya ingin kita mengulangi ikhtiar itu. Tolong buatkan surat khusus kepada menteri untuk diteruskan ke Kementerian PAN-RB, agar juara-juara (MTQ) internasional ini diusulkan jadi PNS,” ujar Kamaruddin.

Menurut Kamaruddin, pengangkatan sebagai PNS tidak hanya bentuk apresiasi, tetapi juga pengakuan atas kontribusi para hafiz dan qari yang merawat nilai-nilai Al-Qur'an. Ia menyebut, para juara ini membawa keberkahan bagi bangsa melalui seni tilawah dan hafalan Al-Qur'an.

“Menghafal Al-Qur'an atau tilawah bukan hanya seni, tapi ada manfaat yang mungkin tidak terlihat langsung. Saya yakin mereka berkontribusi menjaga keindonesiaan kita,” jelasnya.

Untuk itu, Kemenag akan mengajukan formasi khusus bagi juara MTQ kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB). Jika formasi khusus belum memungkinkan, Kamaruddin menyarankan memasukkan mereka dalam formasi lain, seperti guru atau penyuluh agama.

“Kalau kita minta formasi khusus hafiz atau qari memang belum ada. Tapi kalau misalnya mereka bisa masuk ke formasi guru atau penyuluh, kita masukkan di sana. Kita tidak boleh lelah, sekali gagal, dua kali gagal, kita ulangi lagi sampai berhasil,” tegasnya.

LPTQ pada tingkat provinsi diminta jug untuk proaktif memperjuangkan para juara MTQ Internasional ini. Termasuk kepala daerah seperti gubernur, Kamaruddin berharap memberikan perhatian khusus dengan mengangkat juara MTQ nasional sebagai PNS di tingkat daerah.

“Mohon juga juara-juara nasional yang berprestasi di tingkat nasional agar diperhatikan. Kalau memungkinkan, gubernur bisa mengangkat mereka jadi PNS. Apresiasi ini penting agar keberlanjutan prestasi mereka terjaga,” katanya.

Kamaruddin memastikan Kemenag tidak akan berhenti memperjuangkan hak juara MTQ. “Kalau pertama gagal, ulangi lagi, terus-menerus. Kita tidak boleh berhenti. Saya yakin pejabat di daerah juga mau membantu, tetapi mencari formasi yang tepat itu butuh proses,” tutupnya. 

Daftar Juara MTQ Internasional:

1. Syamsuri Firdaus (Nusa Tenggara Barat), Juara 1 MTQ Internasional cabang Tilawah di Kuwait.

2. Fatwa Hadi Maulana (DKI Jakarta), Juara 1 MTQ Internasional cabang Hafalan Al-Qur’an 30 Juz di Kirgizstan.

3. Wildan Alwi Endang (Banten), Juara 2 MTQ Internasional cabang Tilawah di Kroasia.

4. Wahyu Andi Syahputra (Kalimantan Tengah), Juara 3 MTQ Internasional cabang Tilawah di Malaysia.

5. Syahmimi Assahira (Kepulauan Riau), Juara 3 MTQ Internasional cabang Tilawah di Malaysia.