Kesepakatan KTNA dan Organisasi Tani: Dorong Swasembada Pangan dan Energi

Pertemuan KTNA Nasional Bersama Pengurus Pemuda Tani KTNA.
Sumber :
  • Istimewa

Cianjur, VIVA – Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan Nasional (KTNA) kembali menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung program pemerintah demi tercapainya ketahanan pangan nasional. Hal ini ditegaskan melalui hasil kesepakatan dalam Mimbar Sarasehan yang digelar setelah pertemuan KTNA Nasional bersama berbagai pihak terkait.

Pertemuan bertempat di Addrienta Farm, Cipanas, Cianjur, Jawa Barat. Acara tersebut dihadiri oleh para pengurus Pemuda Tani KTNA, DPM/DPA, Ikamaja, P4S, P3SI, dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Tanindo pada 16 November 2024 silam.

Ketua Umum KTNA, Yadi Sofyan Noor, mengungkapkan bahwa pertemuan ini menjadi wadah untuk bertukar pikiran dan menyusun langkah konkret guna mendukung agenda strategis pemerintah di sektor pertanian. "Kami, para petani, saling berdiskusi dan merumuskan apa saja yang perlu dilakukan untuk mendukung program pemerintah," ujar Yadi.

Berikut adalah sejumlah poin penting yang berhasil dirumuskan sebagai hasil dari pertemuan tersebut:

  1. Dukungan terhadap Program Swasembada Pangan dan Energi
    Para anggota KTNA sepakat untuk berkontribusi dalam upaya mewujudkan kemandirian pangan dan energi, yang menjadi prioritas utama pemerintah.
  2. Percepatan Pengadaan Pupuk Subsidi
    Langkah konkret untuk menyederhanakan proses distribusi pupuk subsidi diharapkan dapat membantu petani memperoleh kebutuhan dasar mereka dengan lebih cepat dan efisien.
  3. Pemberdayaan Petani Muda Milenial
    KTNA mendukung penuh pengembangan generasi muda sebagai tenaga potensial yang akan menjadi penggerak utama dalam mencapai swasembada pangan.
  4. Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan
    Upaya ini mencakup pengintegrasian sumber energi ramah lingkungan ke dalam kegiatan produksi pertanian untuk mendukung keberlanjutan sektor ini.
  5. Peningkatan Efisiensi Irigasi dan Pengelolaan Air
    KTNA menekankan pentingnya perbaikan serta pembangunan irigasi baru, termasuk penggunaan pompa air untuk meminimalkan dampak musim kemarau atau fenomena El Niño.
  6. Penguatan Peran Bulog
    Lembaga Bulog didukung untuk berada langsung di bawah kendali Presiden agar lebih efektif sebagai pengelola distribusi produk pangan petani, termasuk penyempurnaan tata niaga dari hulu hingga hilir.
  7. Penyelenggaraan Bimbingan Teknis (Bimtek)
    KTNA juga mendorong pelaksanaan pelatihan dan transfer teknologi bagi petani agar mereka dapat mengembangkan pengetahuan serta keterampilan yang relevan dengan kebutuhan zaman.
  8. Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP TANINDO)
    KTNA telah menjalin kerja sama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk mendirikan LSP TANINDO. Lembaga ini bertujuan melatih para petani menjadi penyuluh swadaya yang kompeten sesuai dengan bidang dan status profesi mereka.

"Ke depan, kami akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Menteri terkait untuk menentukan langkah-langkah prioritas yang harus segera dilaksanakan," tambah Yadi.

Kesepakatan ini menunjukkan sinergi yang kuat antara KTNA dan pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan yang tidak hanya tangguh, tetapi juga berkelanjutan. Dengan pendekatan ini, diharapkan sektor pertanian Indonesia semakin maju dan mampu menghadapi tantangan masa depan.