Isu Ketenagakerjaan Memanas di Panggung Debat Pilgub Bali 2024
- VIVA.co.id/Maha Liarosh (Bali)
Bali, VIVA – Debat ketiga Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali 2024 berlangsung di Bali Nusa Dua Center (BNDCC) Bali pada Rabu, 20 November 2024 malam. Debat mengusung tema Ngardi Bali Santhi lan Jagaditha.
Tema ini terbagi menjadi 5 subtema yakni, yakni membahas isu ketenagakerjaan. Tema kedua tentang anak, perempuan, dan kaum marjinal. Ketiga tentang smart agriculture, keempat tentang digitalisasi pelayanan publik dan kelima tentang pendidikan, kesehatan fisik dan mental.
Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 1 Made Muliawan Arya dan Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) menyampaikan pada sub tema ketenagakerjaan menyoroti pengangguran, angakatan tenaga kerja baru, daya saing dan bonus demografi.
Menurut Made Muliawan yang akrab disapa De Gadjah, untuk menangani tantangan-tantangan itu perlu dilakukan peningkatan kualitas pekerja misalnya dengan memberikan pendidikan dan pelatihan link & match, peningkatan sarana prasarana vokasi, sertifikasi serta memberikan literasi teknologi.
Selain itu, untuk menghadapi tantangan-tantangan itu Mulia - PAS juga akan melakukan aksesibiltas pekerja dengan membuka job fair secara rutin oleh pemerintah dengan menggandeng pelaku usaha.
Selanjutnya meningkatkan kesejahteraan pekerja seperti peningkatan UMP, dengan Jaminan Kesehatan, Keamanan dan kenyamanan pekerja.
"Kita bandingin UMP Bali dengan Jakarta pada tahun 2019 UMP Bali hanya Rp 2,2 juta sedangkan Jakarta Rp 3,9 juta. Dan tahun 2023 UMP Bali Rp 2,7 juta dan Jakarta Rp 4,9 juta. Rentangnya lumayan cukup jauh," kata De Gadjah saat memaparkan materi debat di BNDCC Bali, Rabu, 20 November 2024.
Dikatakan De Gadjah Mulia - PAS memiliki visi Bali maju yakni program Bali Kreatif dan Inovatif. Progam lainnya yakni, Bali Unggul. Dalam program ini Mulia - PAS mengangkat kaum perempuan, anak dan kaum marjinal.
"Jaminan kesempatan kerja yang sama untuk semua," ucapnya.
Mulia - PAS juga meningkatkan akses pembangunan terhadap kaum marginal Sehingga tidak terpinggirkan lagi sesuai kondisi marginal masing-masing.
Dalam bidang pendidikan akan menekankan pendidikan karakter dengan Kurikulum Link and Match. Dalam bidang kesehatan fisik dan mental, dengan menurunkan angka bunuh diri melalui konsultasi kejiwaan gratis berupa call centre 24 jam.
Untuk smart agriculture, dengan menerapkan program simantri plus berbasis Tri Hita Karana.
Sementara itu Paslon nomor urut 2 Wayan Koster dan Giri Prasta (Koster-Giri) memaparkan isu ketenagakerjaan di Bali yang penurunan angka pengangguran. Pada 2024 angka pengangguran sebesar 1,87%.
"Beberapa masalah antara lain produktifitas tenaga kerja masih rendah dan dominasi tenaga kerja di Bali berpendidikan SD, SMP, SMA mencapai 67,5%, kurangnya lapangan kerja. Kemudian Misslink pendidikan dengan kebutuhan kompetensi," kata Koster.
Koster-Giri, memprioritaskan membuka lapangan kerja baru dengan membangun pusat pertumbuhan ekonomi baru di Bali.
"Seperti objek wisata berkelas dunia Turyanpada Tower, dan kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung," ujar pria asa Sembiran ini.
Koster menjelaskan, telah disampaikan bahwa tingkat pendidikan yang terserap di dunia kerja itu 67 persen masih rendah. Karena itu tingkat pendidikan harus ditingkatkan minimum 40 persennya lulusan pendidikan tinggi.
Beberapa terobosan jitu yang akan dilakukan untuk mengurangi angka pengangguran, kata Koster seperti meningkatkan kompetensi tenaga kerja, serta meningkatkan kualifikasi pendidikan, dan peningkatan produktivitas tenaga kerja, tingkatkan keterampilan, keahlian calon tenaga kerja lokal Bali secara gratis.
"Kemudian berikan sertifikasi keahlian calon tenaga kerja Bali secara gratis melalui, kerja sama dengan pemangku kepentingan, dalam pelaksanaan uji kompetensi dan sertifikasi, kemudian meningkatkan kemampuan kewirausahan SDM Bali bekerja sama dengan inkubator bisnis perguruan tinggi di Bali," jelasnya.
Debat ketiga ini berlangsung enam segmen. Pendukung kedua paslon memadati lokasi sejak sore. KPU Bali hanya membatasi 75 pendukung masuk ke dalam gedung BNDCC Nusa Dua.
Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan menjelaskan debat ketiga dengan tema Ngardi Bali Shanti lan Jagadhita merupakan debat terakhir. Masa kampanye juga akan selesai pada 23 November 2024.
Ia berharap Pilkada Serentak 2024 berjalan damai dan krama Bali bisa menggunakan hak pilih pada 27 November 2024 mendatang.