Misteri Detasemen Harimau, Pasukan yang Disebut-sebut Paling Ditakuti dan Lebih Hebat dari Kopassus

Misteri Pasukan Datasemen Harimau (Den Harin)
Sumber :
  • IST

Jakarta​, VIVA – Militer Indonesia dikenal dengan pasukan elite militer yang disegani dunia, mulai dari Denjaka hingga Kopassus, namun di balik nama-nama besar ini, ada satu pasukan khusus yang keberadaannya penuh misteri.

Pasukan itu yakni Detasemen Harimau atau Den Harin yang disebut-sebut lebih hebat dari Kopassus, namun keberadaannya hingga kini masih menjadi teka-teki yang belum terpecahkan.

Dilansir tvOne, pasukan Detasemen Harimau (Den Harin) dirumorkan dibentuk pada 1986, teori lain mengatakan Den Harin sudah ada sejak awal kemerdekaan Indonesia untuk melindungi NKRI dari pihak Belanda yang ingin menjajah kembali.

Pasukan ini tergabung dalam anggota-anggota terbaik yang tergabung dengan TNI Angkatan Udara, TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Darat, dan Polri.

Den Harin diduga dibentuk atas inisiasi Jenderal L.B. Moerdani, dua tahun sebelum menjabat Panglima TNI. Namun, berbeda dengan pasukan elite lainnya, informasi mengenai Den Harin sangat terbatas. Tidak ada bukti resmi berupa dokumen atau foto yang menguatkan eksistensinya

Namun, berbeda dengan pasukan elite lainnya, informasi mengenai Den Harin sangat terbatas. Tidak ada bukti resmi berupa dokumen atau foto yang menguatkan eksistensinya

Salah satu cerita yang berkembang menyebutkan Den Harin memiliki peran sebagai pelindung rahasia Presiden Soekarno. Bahkan, kemampuan pasukan ini disebut setara dengan pasukan Fenix dari Amerika Serikat, yang dikenal dengan operasi senyapnya. 

Kabarnya, nama Harimau merujuk pada Laskar Harimau Indonesia, sebuah pasukan gerilya di masa penjajahan Jepang yang dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Maulwi Saelan. Mereka dikenal militan dalam melawan penjajah Belanda, menggunakan taktik serangan gerilya yang efektif. 

Pada masa Orde Baru, Den Harin dikaitkan dengan misi perlindungan rahasia untuk Presiden Soeharto. Namun, pasukan ini tiba-tiba dibubarkan pada 1995, konon karena dugaan keterlibatan dalam rencana menggulingkan Soeharto.

Pasukan Den Harin juga memiliki kewajiban melindungi presiden dan menangani hal-hal yang mengancam keamanan Indonesia dengan tindakan diam-diam dan tak diketahui publik.