Maruarar Dikritik Usai Tak Pasang Foto Gibran di Rakornas Pemerintah Pusat dan Daerah

Menteri Perumahan Rakyat Maruarar Sirait
Sumber :
  • Youtube

Jakarta, VIVA – Ketua Umum Rampai Nusantara Mardiansyah Semar menyesalkan tindakan Menteri Perumahan Rakyat Maruarar Sirait yang hanya menampilkan foto presiden Prabowo dalam paparannya saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2024, di Sentul, 7 November lalu. 

Semar menilai alasan Menteri Ara hanya menampilkan foto Presiden Prabowo karena merasa satu komando kurang pas. Sebab menurutnya presiden dan wakil presiden Indonesia sebagai satu kesatuan tidak terpisah.

"Kami menyesalkan pernyataan Maruarar Sirait soal ijin untuk menampilkan foto hanya Prabowo saja tidak ada Gibran dengan alasan satu komando karena berdasarkan konstitusi kita dalam pasal 6(A) UUD 1945 presiden dan wakil presiden itu satu kesatuan karena itulah dalam Pemilu dipilih secara langsung oleh rakyat dalam satu pasangan." Kata Semar, dalam keterangannya, Selasa, 12 November 2024.

Ketua Rampai Nusantara (Doc: Istimewa)

Photo :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Menurut Semar, Sistem bernegara di Indonesia memang presidensial namun demikian visi misi presiden tentu juga atas sepengetahuan dan kesepakatan dengan wapresnya. Sehingga apa yang disampaikan Menteri Ara dapat dikatakan merupakan bentuk dari arogansi dan sifat yang jumawa.

“Seharusnya tidak disampaikan dalam forum terhormat seperti itu karena dapat menimbulkan persepsi macam-macam," ujar Ara.

Semar pun meminta Menteri Ara untuk menghargai kedudukan wakil presiden dan menghargai konstitusi negara. Menurut Ara, seorang menteri harusnya dapat menjaga lisannya dengan baik.

“Ara bukan saja melecehkan Wakil Presiden tapi juga tidak menghargai konstitusi negara kita hanya untuk cari muka saja. Terlihat norak ya jadinya, mungkin dia pikir keren padahal kampungan dan jelas ini menambah deretan jumlah menteri yang menimbulkan kegaduhan di masyarakat,” kata Semar

Dia meminta agar para Menteri fokus kerja dan tidak usah ‘genit’. Karena menurutnya rakyat sangat menantikan hasil kinerja para menteri bukan kehebohan yang ditimbulkan.

Semar juga mengatakan, presiden Prabowo dan Wapres Gibran sudah menjadi pasangan ideal terlebih lagi sedari awal Prabowo yang meminta untuk didampingi Gibran putra Jokowi dan itu langsung datang dari Prabowo sendiri. 

"Apalagi seperti yang kita tahu berdasarkan pengakuan Prabowo juga orang-orang dekatnya kalo yang minta Gibran jadi Wapres saat itu ya Prabowo sendiri dan sampai berkali-kali minta ke Pak Jokowi, bahkan Prabowo sampaikan ketika itu beliau tidak akan maju menjadi Capres tanpa dukungan Jokowi,” kata Semar

“Karena itu tentu faktor Gibran juga salah satu yang semakin menguatkan sehingga kemenangan dalam satu putaran di pilpres yang lalu dapat diraih, Untuk itu sampai saat ini Prabowo masih sangat menghormati Jokowi dan komitmen kebersamaannya terus dijaga," tambahnya. 

Menteri PKP Maruarar Sirait.

Photo :
  • Antara.

Semar berharap Maruarar Sirait menyadari kesalahanya dan meminta maaf secara terbuka atas pernyataanya tersebut sehingga tidak terulang dikemudian hari. 

"Pernyataan Ara dapat dikatakan kebablasan apalagi seorang menteri itu wajib hukumnya untuk menghargai dan menjalankan konstitusi negara, selain gaduh tapi ini juga merupakan pelecehan terhadap Wakil Presiden jadi sebaiknya segera meminta maaf secara terbuka,” kata Semar

“Apalagi selama ini Pak Jokowi dan Keluarga sangat berbaik hati dengan Ara bahkan yg selalu membela tapi justeru dibalas dengan sikap yg sangat tidak menghargai seorang Wakil Presiden yang juga putra nya Jokowi," pungkasnya.

Sebagai informasi, saat kegiatan Rakornas dengan kepala daerah se Indonesia yang diselenggarakan kementerian dalam negeri, Maruarar Sirait meminta izin pada Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk menampilkan hanya foto presiden Prabowo saja dalam paparannya.