BNPB Ungkap Penyebab Banyaknya Korban Jiwa dalam Letusan Gunung Lewotobi

Konpres BNPB terkait erupsi gunung Lewotobi Laki-laki (Dok. Youtube BNPB)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Flores Timur, VIVA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto mengatakan penyebab jatuhnya korban jiwa dalam bencana letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, yakni karena masyarakat banyak yang bermukim di dalam radius 7 kilometer dari kawah aktif gunung tersebut.

"Letak Gunung Lewotobi Laki-Laki dengan pemukiman masyarakat cukup dekat. Berbeda dengan gunung berapi lainnya di Indonesia," kata Suharyanto saat konferensi pers update penanganan bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, melalui Youtube, Kamis, 7 November 2024.

Petugas sedang melakukan evakuasi jenazah korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur.

Photo :
  • ANTARA

Suharyanto membeberkan bahwa alasan warga masih berada dekat gunung itu karena intensitas erupsi sebelumnya sangat minim. Hal ini, membuat masyarakat terus melakukan pembangunan di dalam radius 7 kilometer.

"Tentu karena 22 tahun terakhir tidak meletus, sehingga itu yang membuat pembangunan jalan, perumahan, masih dalam radius 7 kilometer," ucap Suharyanto.

Menurut Suharyanto, insiden ini menjadi pembelajaran yang berharga bagi semua masyarakat dan petugas pemantau gunung api agar tidak abai terhadap risiko bencana yang bisa terjadi kapan saja.

"Setelah erupsi pada 5 November kemarin, kami sudah mengungsikan semua masyarakat. Untuk korban jiwa hingga hari ini berjumlah sembilan orang. Empat orang masih dirawat dengan kondisi sudah mulai membaik, dan satu orang luka kritis yang harus diamputasi kaki kirinya," beber Suharyanto.

Sebagai informasi, Pemerintah Kabupaten Flores Timur juga sudah menetapkan status tanggap darurat pascaerupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kecamatan Wulanggitang yang menimbulkan korban jiwa dan kerusakan pada rumah dan gedung di daerah itu.