Pecinta Alam Asal Semarang Tewas di Hutan Mojokerto, Jasad Dikerubungi Tawon

Lokasi korban meninggal ditemukan di kawasan Tahura Raden Soerjo, Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. (Istimewa)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal (Surabaya)

Surabaya, VIVA – Seorang pria pecinta alam bernama Alaika Nugraha Abddillah (27 tahun), warga Ketapang, Susukan, Semarang, Jawa Tengah, ditemukan tak bernyawa di kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura) Raden Soerjo Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Minggu, 3 November 2024.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, jasad korban pertama kali ditemukan oleh petugas Tahura Raden Soerjo tergeletak di semak-semak selatan wisata Petung Sewu. Saat ditemukan, sebagian tubuh korban dikerubungi tawon. Terdapat luka bintik di tubuh korban.

Kepala Kepolisian Sektor Pacet Ajun Komisaris Polisi Agus Setiawan menjelaskan, pihaknya mendatangi lokasi setelah menerima informasi temuan mayat dari petugas Tahura Raden Soerjo. Berdasarkan keterangan, jasad korban ditemukan pada Minggu pagi.

"[Saat tiba di lokasi] Kondisi korban meninggal dunia," katanya kepada wartawan.

Saat ditemukan, lanjut Agus, korban dalam posisi terlentang dan satu kakinya menekuk. Bagian mulut dan punggungnya dikerubungi tawon. Jasad korban juga sudah pengeluarkan aroma tak sedap. "Cuma kaku," ujarnya.

Korban saat ditemukan mengenakan jaket warna hitam dan celana pendek. Tak jauh dari jasad korban, ditemukan jas hujan plastik, cangkir, spirtus, tumpukan ranting, tas, kopi saset, dan dompet yang berisi ATM dan KTP. "Lokasi dipasangi garis polisi," tandas Agus.

Jasad korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke RSUD Sumberglagah, Pacet. Di sana, jasad korban divisum. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, tidak ditemukan luka serius di tubuh korban. Hanya tiga luka bintik diduga karena sengatan tawon.

Belum diketahui pasti apakah korban disengat tawon sebelum mengembuskan napas terakhir, atau meninggal terlebih dahulu kemudian jasadnya disengat tawon. Karena itu belum diketahui secara pasti apa penyebab korban meninggal.

Bisa jadi, kata Agus, korban meninggal dunia karena disengat tawon saat mencari ranting. "Bisa jadi juga [korban meninggal] karena kedinginan. nanti menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut,” paparnya. 

Agus menambahkan, pihaknya telah meminta keterangan sejumlah saksi. Berdasarkan keterangan saksi, 3-4 hari yang lalu korban terlihat beberapa kali naik-turun seorang diri dari arah Cangar, Kota Batu, ke arah Sendi, Pacet, Kabupaten Mojokerto.

Korban terlihat berjalan kaki dan menggendong tas mirip yang ditemukan di lokasi jasadnya ditemukan. "Tidak tahu, apakah dia pendaki atau orang yang mencari ilmu. Yang jelas dia sendiri, tidak ada tenda di lokasi," kata Agus.