Angka Kemiskinan di Padang Panjang Naik Pasca Erupsi Gunung Marapi
- VIVA.co.id/Andri Mardiansyah (Padang)
Padang Panjang, VIVA – Kota Padang Panjang, Sumatera Barat kini sedang dihadapi dengan persoalan tingginya angka kemiskinan. Belum dijelaskan berapa persentase kenaikan angka kemiskinan itu. Pemerintah Kota Padang Panjang, hanya menyebut kalau berdasarkan data BPS angka kemiskinan dari 2019 sampai 2024 bersifat berfluktuasi.
Terjadi peningkatan angka kemiskinan pada 2023 dari 5,24 persen menjadi 5,31 persen dengan presentase angka kemiskinan ekstrem 2023 yakni1,07 persen atau sebanyak 610 jiwa.
Plt Kepala Bappeda, Argus Saadah, menjelaskan adapun kondisi atau faktor yang mempengaruhi kenaikan angka kemiskinan pada 2024 ini yaitu terjadinya bencana alam erupsi Gunung Marapi sejak Desember 2023, serta banjir bandang pada April dan Mei 2024.
“Bencana alam yang terjadi ini mengakibatkan rusaknya infrastruktur serta kawasan lumbung pangan, permukiman dan mata pencaharian masyarakat. Harus ada langkah-langkah strategis yang kita lakukan dalam menyikapi situasi dan kondisi ini sehingga perekonomian masyarakat juga dapat segera membaik,” ujar Argus Saadah, melalui keterangan resminya, Sabtu 2 November 2024.
Pemkot kata Argus, kini sedang fokus menurunkan angka kemiskinan itu. Bahkan, Penjabat Wali Kota Padang Panjang, Sonny Budaya Putra sudah meminta sinergitas dan kerja sama seluruh pihak terutama lintas organisasi perangkat daerah atau OPD, untuk bersama-sama memberikan perhatian serius dalam percepatan aksi tindak lanjut penanganan angka kemiskinan di wilayahnya..
Sonny kata Argus, sudah menyampaikan beberapa upaya yang harus dilakukan untuk menurunkan angka kemiskinan. Yaitu mengurangi beban pengeluaran kelompok miskin dan rentan miskin. Bisa melalui pemberian bantuan pendidikan gratis, kesehatan gratis, pemberdayaan ekonomi, dan meningkatkan produktivitas kelompok miskin.