Tekad Petinggi DPP Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu dalam Berantas Pengangguran

Ketua Harian DPP GRIB Jaya, Anan Wijaya
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Anan Wijaya, Ketua Harian DPP GRIB Jaya yang akan menjabat hingga 5 tahun ke depan, mengaku sudah memiliki banyak rencana. 

Hal tersebut langsung diungkapkan olehnya saat ditemui wartawan, pada Kamis (31/10/2024) di Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, Anan menyebut agenda yang bakal dikerjakan meliputi prioritas jangka pendek, menengah dan panjang.

Untuk jangka pendek, Anan mengaku akan melakukan konsolidasi organisasi meliputi pembentukan cabang cabang GRIB di 38 provinsi seluruh Indonesia. Termasuk kabupaten dan kota bahkan akan penetrasi ke tingkat RT dan RW.

"Karena dengan konsolidasi organisasi ini  kita akan membuat  database yang berbentuk KTA anggota yang mana dari database itu akan bisa mengetahui berapa anggota GRIB yang riil,"kata Anan.

GRIB juga  akan mendukung dan mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran, khususnya 100 hari pertama. Selebihnya mengawal program program  pemerintah, seperti yang sudah disampaikan Prabowo saat kampanye.

Program program itu meliputi salah satunya makanan bergizi gratis, kemudian pendidikan yang bisa diakses oleh semua kalangan, dan upaya upaya penegakan  hukum yang berkeadilan dan pertumbuhan ekonomi.

"Nantinya DPP GRIB akan memberi masukan ke Presiden Prabowo melalui forum rakernas yang akan diadakan bulan Desember. Nanti ada agenda kerja kebangsaan, agenda politik, penegakan hukum, reformasi birokrasi dan agenda pertumbuhan ekonomi,"kata Anan.

Kebetulan, GRIB jadi salah satu pendukung Prabowo saat kontestasi pilpres. Visi misinya sama dengan Presiden Prabowo. Penegakan hukum merupakan salah satu agenda besar bangsa.

"Tentu disamping penegakan hukum yang perlu dilakukan adalah mitigasi pencegahan korupsi.  Jadi bukan hanya menangkap tapi juga mengedukasi dan mitigasi untuk meminimalisir potensi  kebocoran anggaran negara,"lanjut Anan yang juga berlatar belakang seorang pengusaha ini.

Karena selama ini berkecimpung di dunia bisnis, Anan mengaku memandang organisasi dari perspektif korporasi. Artinya lebih mengutamakan profesionalisme dan good governance. Terobosan lainnya adalah penanaman nilai-nilai kebangsaan yang sudah mulai luntur terhadap kader kader GRIB se-Indonesia.

Galakan Pelatihan

Sebagai pengusaha, Anan juga mengaku akan menggalakan pelatihan pelatihan kewirausahaan yang akan bekerjasama dengan pemerintah pusat dan daerah. Juga program yang langsung menyentuh kepentingan rakyat. Pengalaman di dunia korporasi akan ditransfer ke UMKM.

"Pelatihan pelatihan  itu mitranya UMKM yang harus diberikan pembekalan  agar paham tentang digitalisasi di sektor  industri dan ekonomi. Khususnya digitalisasi dari produk  dari UMKM tersebut,"ujar Anan.

Anan mengaku alasan menerima jabatan di GRIB karena ingin berkontribusi pemikiran untuk bangsa. Ia juga ingin merubah paradigma yang selama ini melekat di GRIB sebagai ormas yang berbau premanisme.

"Stigma premanisme akan kita ubah  ke arah yang positif. Anggota-anggota grib kita rubah jadi aset bangsa yang juga mampu memberikan kontribusi buat bangsa"katanya.

Tak kalah penting, Anan akan berupaya menghapus pengangguran yang ada di GRIB dan menarik mereka masuk ke sektor sektor industri. Anan akan mencarikan kesempatan kerja sesuai keahlian anggota GRIB. Hal ini lantaran banyak diserukan oleh gen z yaitu sulitnya mencari pekerjaan.

"Kita akan lakukan terobosan yang inovatif, solutif,  dan pelatihan vokasi. Kalau anggota GRIB tinggal di pesisir pantai misalnya, kita akan perkuat produksi pengolahan perikanan. Di kawasan industri kita akan perkuat industri manufacturing.Kita akan gandeng perusahaan besar,"terang Anan.

Targetnya, sampai akhir 2025, pihaknya akan memberdayakan satu juta anggota GRIB untuk dikaryakan di sektor industri atau sebagian dilatih menjadi wirausahawan.

"Kita akan bantu permodalannya. Bisa melalui kerjasama b to g atau b to b. Program ini insyaallah bisa kurangi angka pengangguran, seperti yang dicanangkan Presiden Prabowo,"pungkas Anan.