Beberapa Detik Bobby Nasution Tiba-tiba Hentikan Paparannya saat Debat, Kenapa?

Bobby Nasution di Debat Pilkada Sumatera Utara
Sumber :
  • Tangkapan layar

Sumatera Utara, VIVA – Ada momen saat calon gubernur Sumatera Utara, Muhammad Bobby Afif Nasution, tiba-tiba menghentikan paparannya dalam debat Pilkada Sumatera Utara, Rabu malam 30 Oktober 2024. Saat itu, Bobby menanggapi jawaban dari Cagub Edy Rahmayadi.

Bermula saat Edy diberi pertanyaan terkait dengan kekurangan dokter di Sumatera Utara. Dimana standar yang ditetapkan WHO (organisasi kesehatan dunia) adalah rasio dokter minimal 1 dokter per seribu penduduk. Data di Sumatera Utara tahun 2023, rasio dokter berbanding penduduk hanya 0,69 per seribu. Begitu juga dengan minimnya dokter spesialis.

Cagub Edy Rahmayadi menjawab, bahwa dokter umum saat ini di Sumatera Utara adalah 5874 dan ratusan dokter spesialis. Jumlah itu untuk memenuhi penduduk yang mencapai 16 juta jiwa. Edy mengatakan, yang pasti akan dilakukan adalah pendidikan.

“Kedua, menyiapkan sumber daya manusia talenta-talenta anak-anak muda tapi pastinya anak-anak muda yang berkualitas. Menjadikan tenaga-tenaga kesehatan untuk mencukupi kebutuhan rakyat Sumatera Utara yang kita sama-sama merasakan hal ini,” jelas Edy.

Lanjut Edy menjelaskan, kerja sama dengan dunia pendidikan harus dilakukan. Juga dengan bupati dan wali kota untuk menyiapkan tenaga-tenaga yang handal. “Kita punya data bertambah setiap tahunnya tapi pertumbuhan penduduk juga belum kita perhitungkan dengan benar,” kata mantan Pangkostrad tersebut.

Setelah Edy menjawab pertanyaan tersebut, Bobby Nasution diberi kesempatan untuk memberi tanggapan. Bobby mengaku, punya info soal kebutuhan dokter, untuk melengkapi data yang Edy miliki.

“Mohon izin Pak Edy, saya kasih info sedikit biar agak lebih vaid. Sumatera utara itu kurang lebih kebutuhan dokter umumnya kurang lebih ada seribu dokter, yang kekurangan saat ini untuk spesialis...,” jelas Bobby, yang tiba-tiba menghentikan penjelasannya yang baru beberapa detik itu.

Bobby terlihat hanya tersenyum. Sementara dari depannya atau tempat tamu dan para pendukung pasangan calon, terdengar ada suara-suara dari sejumlah orang. Tidak terdengar jelas apa yang diujarkan sehingga Bobby menghentikan penjelasannya tersebut. Beberapa detik suasana sempat terdiam.

“Saya rasa harus ada tata tertib yang diikuti di sini,” timpal Bobby.

Dia kemudian melanjutkan penjelasannya yang sempat terpotong tersebut. Dimana menurutnya kebutuhan akan dokter spesialis di Sumut sekitar 400 dokter. Menantu Presiden RI ke-7 Jokowi itu mengatakan, pihaknya kalau diberi kepercayaan memimpin akan bekerja sama dengan kampus-kampus.

“Kita minta dokter-dokter PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) kita mau kirim ke daerah-daerah. Hari ini di Kepulauan Nias masih ada hanya 1 dokter spesialis di Kepulauan Nias. Oleh karena itu kita akan beri intensif kepada dokter-dokter PPDS,” jelas Bobby.

Untuk menganggarkan insentif untuk dokter-dokter yang sedang menyelesaikan program spesialis untuk dikirim ke daerah-daerah, Bobby mengklaim bisa dilakukan.

“Kita punya anggaran, jangan anggaran dibawa ke mana-mana,” katanya.