Kekeringan, Warga di Lombok Tayamum untuk Salat

Kondisi terik panas di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Satria Zulfikar (Mataram)

Lombok, VIVA  – Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur dilanda kekeringan. Air untuk kebutuhan sehari-hari pun warga sangat kekurangan. Sehingga warga hanya mengharapkan bantuan pemerintah untuk distribusi air bersih.

Bahkan untuk salat, warga berwudhu dengan cara tayamum atau bersuci menggunakan debu karena kelangkaan air.

“Sudah dari Desember 2023 kami kekurangan air. Bahkan, untuk ibadah saja kita kadang harus tayamum,” kata Rakhmah warga setempat.

Ancaman kekeringan (ilustrasi)

Photo :
  • Antara/Rosa Panggabean

Sejak akhir tahun 2023 lalu warga memang menggantungkan diri untuk kebutuhan air bersih dari bantuan pemerintah. Namun setiap rumah tangga hanya mendapatkan 15 liter per minggu, sehingga kebutuhan air bersih mereka sangat tidak tercukupi.

Bahkan untuk Buang Air Besar (BAB), warga menggunakan tisu atau daun karena kondisi air yang sangat kering. Bahkan untuk menanam tembakau, warga di sana menggunakan es batu.

Rumah Zakat NTB pada Selasa kemarin telah mendistribuskan 14 tangki air bersih untuk warga di Desa Ekas Buana Kecamatan Jerowaru. Wilayah tersebut mengalami kekeringan estrem.

“Ada 14 tangki air bersih untuk 4 Dusun dengan sebanyak 1226 KK yang ada di desa Ekas Buana, kami pastikan semua masyarakat mendapatkan air yang merata dan jumlah yang adil,” kata Anggota Rumah Zakat NTB, Djihan, Rabu, 30 Oktober 2024.

Dalam penyalurannya, Rumah Zakat NTB memastikan semua masyarakat yang ada di Desa Ekas Buana, Jerowaru mendapatkan air yang merata, agar sementara waktu masyarakat tidak cemas tidak mendapatkan air.

Bantuan air bersih tersebut adalah bentuk respon dari isu yang akhir-akhir ini terdengar terkait kekeringan berkepanjangan, khususnya di wilayah Lombok Timur bagian selatan.