Cara Meutya Hafid Hasilkan Tenaga Kerja Cakap Digital

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid.
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid mengatakan selain dari membangun infrastruktur digital, pusat-pusat data, dan telekomunikasi di seluruh Indonesia, pihaknya pun secara langsung mengadakan sekolah vokasi untuk menghasilkan tenaga kerja yang bertalenta digital.

Hal itu diungkapnya dalam Workshop Literasi Digital secara luring di Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara dengan topik 'Bijak Bersosmed Tanpa Cyberbulliying'.

Dia menyebut, Kominfo menyiapkan program-program pelatihan digital pada tiga level, yaitu digital leadership academy yang merupakan program sekolah vokasi dan pelatihan yang diikuti oleh 200-300 orang pertahun bekerjasama dengan 8 universitas ternama di dunia.

"Digital talent scholarship sebagai program beasiswa bagi anak muda yang ingin meningkatkan kemampuan dan bakat digital. Dan yang terakhir, workshop literasi digital yang dapat diikuti secara gratis bagi seluruh masyarakat  di Indonesia,” kata dia pada Selasa, 29 Oktober 2024.

Menkomdigi RI, Meutya Hafid

Photo :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Dirinya pun mengatakan bahwa survei indeks literasi digital di Provinsi Maluku memperoleh nilai sebesar 3,60 yaitu sedikit diatas rata-rata indeks literasi digital nasional. Walaupun demikian, hal tersebut dinilai belum cukup. Dengan semakin tinggi penetrasi internet di Indonesia, lanjutnya, maka risiko yang muncul di ruang digital juga makin tinggi.

"Berbagai pertimbangan ini menjadi dasar untuk menggaungkan Gerakan Nasional Literasi Digital. Saya harap berbagai program kelas ini akan diikuti dengan baik oleh masyarakat Maluku. Mari kita wujudkan masyarakat digital yang berdaya saing, inovatif, dan produktif dalam ruang-ruang digital,” ujar Meutya Hafid. 

Adapun, workshop ini sebagai bentuk peran aktif Kementerian Komunikasi dan Digital dalam menghentikan penyalahgunaan teknologi informasi dan komunikasi, serta internet. Kegiatan yang berlangsung selama 1 hari tersebut dihadiri lebih dari 1000 peserta yang terdiri dari masyarakat dan komunitas yang ada di wilayah Kabupaten Halmahera Selatan.