Angka Kemiskinan Ekstrem Tangerang Capai 0,63 Persen, Cawalkot Tangerang Langsung Adu Program

Debat perdana kota tangerang
Sumber :
  • VIVA.co.id/Sherly (Tangerang)

Tangerang, VIVA – Angka kemiskinan ekstrem di Kota Tangerang pada tahun 2023 mencapai 0,63 persen. Angka ini, menjadi salah satu data dalam sub-tema debat perdana dalam pemilihan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang 2024 dengan tema utama 'Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat, Pelayanan Publik dan Kualitas Pembangunan di Kota Tangerang'.

Debat perdana yang digelar secara langsung pada Rabu, 23 Oktober 2024 malam, setiap pasangan calon, yakni nomor urut 1 Faldo Maldini dan Fadlin Akbar, lalu nomor urut 2 Ahmad Amarullah dan Bonnie Mufidjar, serta nomor urut 3 Sachrudin dan Maryono Hasan, diminta untuk menunjukkan program atau gagasannya untuk menekan angka kemiskinan ekstrem di Kota Tangerang.

Calon Wali Kota Tangerang nomor urut 1, Faldo Maldini mengatakan, salah satu langkah penurunan angka kemiskinan ekstrem melalui pendidikan. Dimana, mempermudah akses pendidikan bagi anak yang berasal dari keluarga kurang mampu.

"Kami akan mempermudah akses pendidikan, setiap orang miskin harus diterima seluasnya di sekolah Kota Tangerang. Tidak boleh ada diskriminasi," katanya.

Ilustrasi kemiskinan.

Photo :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

Selanjutnya, Calon Wali Kota Tangerang nomor urut 2, Ahmad Amrullah. Ia bersama pasangan politiknya, Bonnie akan menggeliatkan program sembako murah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, untuk menekan angka kemiskinan.

"Kita perhatikan juga tentang sembako, bagaimana nantinya masyarakat bisa mendapatkan sembako murah. Lalu meningkatkan program si Jampang di setiap kelurahan sehingga,  daya beli terjangkau," ujarnya.

Selanjutnya, Calon Wali Kota Tangerang nomor urut 3, Sachrudin. Ketua DPD Partai Golkar Tangerang ini memaparkan program yang berada di sektor kesehatan dan program bantuan sosial untuk menekan angka kemiskinan ekstrem.

"Sebetulnya tahun 2023 menurun dari tahun 2021, yang terdata 1,68 persen. Dan dengan kondisi ini kami terus berupaya menekan angka itu dari sektor kesehatan yang dipermudah, dan penyaluran BLT (Bantuan Langsung Tunai) pada keluarga yang membutuhkan," ungkapnya.