Nadiem Makarim Pamit dari Kemendikbudristek

Momen Nadiem Makarim Pamit Dari Kemendikbudristek (Doc: Kemendikbudristek)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Jakarta, VIVA – Nadiem Anwar Makarim berpamitan dan melepas jabatannya sebagai Menteri Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek). Ia menyerahkan amanah besar kepada pejabat baru di Kabinet Merah Putih. Di antaranya adalah Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro, dan Menteri Kebudayaan, Fadli Zon.

Menurut Nadiem, selama dia menjabat, kebijakan Merdeka Belajar yang sejak digulirkan pada 2020, telah ada 26 episode, dan menjadi tonggak utama yang mendasari langkah Kemendikbudristek dalam meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.

"Kebijakan ini sejalan dengan prinsip pendidikan Ki Hajar Dewantara yang berpusat pada anak dan mengutamakan penguatan karakter serta nilai-nilai kebinekaan," kata Nadiem dalam keterangannya usai Sertijab, pada Senin, 21 Oktober 2024.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim

Photo :
  • Kemendikbudristek

Selain itu, upaya memperkuat akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu juga terus diutamakan, dengan pemanfaatan teknologi untuk mempercepat pencapaian target-target pembangunan pendidikan.

"Begitu pun dengan program-program bidang pendidikan tinggi, riset dan teknologi, yang berhasil meningkatkan relevansi dunia pendidikan dengan dunia kerja," ucapnya.

Dalam bidang kebudayaan, Nadiem juga menyoroti pentingnya menjaga dan memanfaatkan kekayaan budaya Indonesia, yang menurutnya selaras dengan mandat Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan.

Program-program yang dijalankan tersebut bertujuan menjadikan kebudayaan sebagai penggerak ekonomi melalui pelestarian museum dan cagar budaya.

Lebih lanjut, Nadiem mengapresiasi kolaborasi Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, kepala sekolah, guru-guru, tenaga kependidikan, komunitas pendidikan, serta orang tua yang telah bekerja keras selama masa pandemi COVID-19. Kolaborasi ini dinilai berhasil menahan learning loss, bahkan mampu mengejar ketertinggalan dengan semakin banyaknya anak-anak yang mencapai kompetensi minimum literasi dan numerasi.

“Kami berharap kebijakan-kebijakan yang telah berjalan baik dan berdampak positif tetap dilanjutkan dalam pemerintahan ke depan. Apapun nomenklatur yang digunakan, saya yakin kita semua berpijak pada visi dan misi yang sama untuk memastikan semua anak Indonesia mendapatkan layanan pendidikan yang berkualitas, visi dan misi yang sama untuk pemajuan kebudayaan, dan dengan berpegang teguh para prinsip tata kelola yang akuntabel dan integitas tinggi,” ujar Nadiem.

Untuk para guru, dosen, tenaga kependidikan, dan pegiat seni budaya di seluruh Indonesia, Nadiem mengungkapkan rasa terima kasih karena merekalah garda terdepan dalam melaksanakan seluruh kebijakan yang digulirkan pemerintah.

“Tanpa Bapak dan Ibu, kebijakan sebagus apapun tak akan terlaksana di lapangan dan tak akan berdampak membawa perbaikan untuk negeri,” sambungnya,

Dia menekankan bahwa meskipun tugasnya sudah selesai, masih banyak pekerjaan besar yang harus dilanjutkan oleh para menteri baru.

Acara pisah sambut ini menandai awal baru Kemendikbudristek menjadi tiga kementerian terpisah, yang dipimpin oleh tiga menteri terpilih di bawah naungan Presiden Prabowo Subianto.

"Di bawah kepemimpinan beliau-beliau dengan dukungan penuh dari Bapak dan Ibu, saya yakin sektor pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi akan semakin maju dan berkembang, menuju pencapaian yang lebih tinggi lagi,” tutup Nadiem.