Ricuh Debat Pilkada Bojonegoro, Calon Bupati dan Wakil Bupati Nekat Langgar Aturan
- X @heraloebss
Bojonegoro, VIVA – Debat Pilkada Bojonegoro yang digelar pada 19 Oktober 2024 di Hotel Eastern, Bojonegoro, Jawa Timur, mendadak dihentikan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat.
Acara tersebut yang seharusnya menjadi ajang para calon wakil bupati memaparkan visi-misi mereka, namun malah berubah menjadi insiden yang menyebabkan debat dibubarkan lebih awal.
Situasi bermula ketika moderator memberi waktu kepada Farida Hidayati, calon Wakil Bupati Bojonegoro, untuk memaparkan visi dan misinya. Namun, alih-alih menyampaikan visi-misi, Farida malah memutuskan untuk memanggil pasangannya, Teguh Haryono, calon Bupati Bojonegoro, naik ke podium.
"Kami mengikuti keputusan KPU nomor 1363 yang diterbitkan tanggal 23 September 2024 dan SK KPU Bojonegoro nomor 1529 yang diterbitkan pada 24 September 2024 yang menyatakan debat dilakukan oleh pasangan calon. Oleh karena itu, kami satu kesatuan calon Bupati dan calon Wakil Bupati adalah satu kesatuan, maka saya akan memanggil pasangan saya," ungkap Farida Hidayati saat menanggapi pertanyaan moderator.
Keputusan Farida untuk mengundang Teguh Haryono ke panggung tidak disambut baik oleh para tim pendukung pasangan calon lainnya yang hadir. Mereka menilai tindakan tersebut melanggar format debat yang telah disepakati sebelumnya.
Teguh pun terlihat acuh terhadap reaksi tersebut dan tetap menyampaikan visi-misinya, meskipun suaranya nyaris tak terdengar akibat protes dari peserta lain dan upaya moderator untuk menghentikan kericuhan.
Suasana yang semakin panas membuat moderator memutuskan untuk menghentikan jalannya debat.
"Mohon izin, mohon maaf Bapak, sesuai instruksi, debat tidak akan kita lanjutkan," kata moderator saat mencoba mengendalikan situasi.
Teguh Haryono tampak tidak terima dengan penghentian tersebut dan mempertanyakan kesalahan yang telah dilakukannya.
"Apakah salah saya berdiri di sini? Peraturan mana yang saya langgar?" teriak Teguh dengan nada protest.
Dengan situasi yang semakin tidak terkendali, KPU Bojonegoro akhirnya membubarkan debat Pilkada tersebut untuk menghindari bentrokan lebih lanjut.