Prabowo Tegaskan Indonesia Anti Penjajahan, Trauma Diperlakukan Bak Anjing
- Youtube Sekretariat Presiden
Jakarta, VIVA – Presiden Prabowo Subianto menegaskan Indonesia memiliki prinsip negara anti-penjajahan sebagaimanan termaktub dalam UUD 1945, sehingga menolak apapun bentuk penjajahan serta penindasan yang terjadi di dunia.
Demikian ditegaskan Prabowo Subianto saat menyampaikan pidato perdananya dalam Sidang Paripurna MPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2024.
"Indonesia ingin menjadi sahabat semua negara, tapi kita punya prinsip, prinsip kita adalah anti-penjajahan karena kita pernah mengalami penjajahan, kita anti-penindasan," kata Prabowo.
"Kita anti-rasialisme, kita anti-apartheid, karena kita pernah mengalami apartheid. Waktu kita dijajah, bahkan kita digolongkan lebih rendah dari anjing," sambung Prabowo
Prabowo mengaku pernah melihat dan menyaksikan sendiri banyak prasasti marmer dan papan-papan penanda sisa kolonialisme di masa lalu, yang menyebut 'Honden en inlander Verboden' yang berarti 'Anjing dan Priboemi Dilarang Masuk'.
"Saya masih lihat, saya masih lihat prasasati di kolam renang Manggarai tahun 78. Karena itu kita punya prinsip kita harus solidaritas kita harus membela rakyat-rakyat yang tertindas di dunia ini, karena itu mendukung kemerdekaan rakyat Palestina," tegasnya
Sebelumnya, Prabowo menekankan politik luar negeri Indonesia memilih jalan bebas aktif, non-blok non-line, dan tidak mengikuti pakta atau aliansi militer manapun.
"Kita memilih jalan bersahabat dengan semua negara. Sudah berkali-kali saya katakan, Indonesia ingin menjadi negara tetangga yang baik, we want to be good neighbour. Kita ingin menganut faham kuno, seribuan kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak," ungkapnya