Profil Prof. John Mearsheimer yang Isi Materi Geopolitik ke Calon Menteri Kabinet Prabowo-Gibran
- Mearsheimer.com
Jakarta, VIVA – Presiden terpilih, Prabowo Subianto, mengadakan sesi pembekalan penting untuk calon menteri (camen), calon wakil menteri (cawamen), dan calon kepala badan yang akan bergabung dalam kabinetnya.
Acara ini berlangsung pada 17 Oktober 2024 di Hambalang, Bogor, Jawa Barat dengan menghadirkan tokoh-tokoh ternama untuk memberikan materi, salah satunya adalah Profesor John Mearsheimer. John Mearsheimer dikenal sebagai seorang ahli dalam hubungan internasional dan geopolitik, mengisi sesi tentang "Geopolitik" mulai pukul 10.30 hingga waktu makan siang.
Profil Prof. John Mearsheimer
John Mearsheimer adalah salah satu akademisi terkemuka dalam bidang hubungan internasional, khususnya dalam teori realisme ofensif (offensive realism). Teorinya berfokus pada gagasan bahwa negara-negara selalu berusaha memaksimalkan kekuatan mereka demi bertahan dalam lingkungan internasional yang anarkis. Ia percaya bahwa konflik antarnegara adalah hal yang tak terhindarkan dalam tatanan global.
Lahir pada 14 Desember 1947 di New York, Amerika Serikat, Mearsheimer lulus dari West Point pada 1970 dan mengabdi selama lima tahun sebagai perwira di Angkatan Udara AS. Setelah pengabdiannya, ia melanjutkan studi pascasarjana di Universitas Cornell pada 1975, di mana ia mendapatkan gelar doktor pada tahun 1980. Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia sempat bekerja di Brookings Institution serta menjadi peneliti pascadoktoral di Universitas Harvard.
Selama kariernya, Mearsheimer banyak menulis tentang isu keamanan internasional dan politik global. Ia telah menerbitkan sebanyak enam buku, salah satunya yang terkenal adalah The Tragedy of Great Power Politics. Selain itu, ia aktif menulis artikel di berbagai jurnal akademis terkemuka seperti International Security, serta media populer seperti Foreign Affairs dan London Review of Books.
Penghargaan dan Kontribusi Akademis
Sebagai seorang pengajar, Mearsheimer juga dikenal karena dedikasinya dalam pendidikan. Ia telah menerima berbagai penghargaan, termasuk Penghargaan Clark untuk Pengajaran Terkemuka di Universitas Cornell pada tahun 1977 dan Penghargaan Quantrell di Universitas Chicago pada 1985.
Kontribusinya terhadap bidang hubungan internasional telah memberikan dampak signifikan terhadap pemahaman tentang dinamika kekuatan global, terutama dalam konteks kebijakan luar negeri Amerika Serikat.