Sosok Letkol Iftitah Sulaiman, Senior AHY yang Diminta Prabowo Isi Jabatan Kualifikasi Jenderal

Politikus Demokrat Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara di Kertanegara
Sumber :
  • Ist

Jakarta, VIVA – 'Saya membutuhkan jenderal bintang 3 atau 4, tapi saya percayakan pada kamu', begitu ucapan Presiden terpilih Prabowo Subianto kepada Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanegara, politikus Demokrat yang ikut dipanggil ke Kertanegara Senin, 14 Oktober 2024.

Diketahui, Prabowo secara maraton memanggil sejumlah tokoh, baik dari partai politik, akademisi, profesional hingga pejabat TNI/Polri yang masuk dalam nominasi calon menteri dan kepala lembaga negara di pemerintahannya mendatang. 

Iftitah Sulaiman termasuk salah satu yang diminta menghadap Prabowo pada Senin siang. Sosoknya kalem, tidak terlalu menonjol dibanding nama-nama tokoh yang berseliweran di Kertanegara hari itu.

Bahkan, awak media nyaris luput dengan sosok pria 47 tahun itu. Sampai-sampai media merasa perlu menanyakan nama dan apa keperluannya di kediaman Prabowo siang itu. 

Rupanya, Iftitah Sulaiman adalah perwakilan dari Partai Demokrat yang diusulkan masuk dalam jajaran kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang.  

Politikus Demokrat Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara

Photo :
  • ist

Tapi siapa sangka, meskipun namanya baru dalam kancah politik Tanah Air, Iftitah Sulaiman ternyata beberapa kali tampil ke publik mewakili Partai Demokrat.

Di Pilpres 2024, ia termasuk dalam Anggota Tim 8 Koalisi Perubahan untuk pemenangan Anies Baswedan di Pilpres 2024. Tim 8 Koalisi Perubahan bubar setelah Anies Baswedan menggandeng Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Sementara Demokrat hengkang dari Koalisi Perubahan dan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo Subianto-Gibran-Rakabuming Raka. 

Perwira Intelektual

Jauh sebelum berkecimpung di dunia politik, Iftitah Sulaiman merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1999, dan peraih penghargaan Bintang Adhi Makayasa dari Presiden RI sebagai lulusan terbaik. 

Iftitah bertugas di TNI Angkatan Darat dengan kualifikasi perwira  kavaleri. Karirnya moncer dengan menduduki jabatan penting di TNI AD, utamanya di Batalyon Kavaleri Kostrad hingga penugasan pasukan perdamaian UNIFIL Lebanon tahun 2006-2007.

Selain penugasan perwira tempur lapangan, Iftitah dikenal sebagai perwira intelektual. Ia tercatat pernah menjalani pendidikan kecabangan Kavaleri, kursus combat intelijen, US Army Command General and Staff College (Seskoad) di Fort Leavenworth, AS hingga  Master of Arts in Leadership and Management dari Webster University, AS.

Ia juga pernah ditugaskan di Mabes TNI sebagai Kepala Sekretariat Panglima untuk membidani dan membangun Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP TNI) di Sentul, Bogor. 

Kemudian ditugaskan sebagai Asisten Sespri Presiden SBY (2011-2015). Pada masa itu, Iftitah Sulaiman juga diberi kesempatan menjadi wakil TNI dalam Program "The Young Future Leader" dari Pemerintah Australia tahun 2012, dan dari Pemerintah Korea Selatan tahun 2013. 

Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanegara pensiun dini dari TNI AD setelah mengabdi selama 20 tahun. Ia purnawirawan dari TNI AD dengan pangkat terakhir Letnan Kolonel sebagai Dosen Tetap Universitas Pertahanan.

Sebelumnya, Presiden RI terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh yang digadang-gadang akan menjadi menteri di kabinet pemerintahannya mendatang ke kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Senin, 14 Oktober 2024. 

 

Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara termasuk yang diminta hadir menemui Presiden terpilih Prabowo di kediamannya ada Senin, 14 Oktober 2024. 

Iftitah yang merupakan sahabat AHY di Akademi Militer (Akmil) itu mengaku diminta Prabowo untuk membantunya di kabinet mendatang. 

"Tadi beliau memanggil saya dan saya mewakili partai Demokrat yang diminta kesediaannya oleh beliau untuk membantu beliau di kabinet," kata Iftitah Sulaiman di Kertanegara.

Iftitah mengatakan Prabowo memberikan tugas dan jabatan strategis, khususnya menyangkut pembangunan di Indonesia Timur.  Prabowo, lanjut Iftitah, menyampaikan bahwa untuk posisi strategis ini dibutuhkan sosok berlatarbelakang militer.

"Pada awalnya beliau mengatakan 'saya membutuhkan jenderal bintang 3 atau 4' tapi beliau mengatakan 'saya percayakan pada kamu tolong kamu rancang program-program ke depan, saya yakin kamu bisa bekerja sama dengan kementerian-kementerian lain," ujar pria yang merupakan lulusan terbaik Akademi Militer tahun 1999 peraih Adhi Makayasa.

Sayangnya, mantan perwira TNI Angkatan Darat dengan pangkat terakhir Letnan Kolonel itu menolak mengungkapkan spesifik jabatan kabinet yang ditugaskan Prabowo kepadanya. "Tunggu nanti beliau umumkan sendiri," ujar Iftitah 

Intinya, tambah Iftitah, Prabowo menginginkan adanya pemerataan pembangunan, tidak hanya pembangunan di barat tapi juga pembagunan Indonesia bagian timur, sesuai dengan visi Prabowo mewujudkan  pertumbuhan ekonomi di atas 8 persen.