3 WNI Asal Sumbar Berhasil Dievakuasi dari Lebanon

Plt Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy.
Sumber :
  • Instagram Audy Joinaldy @joinaldy

Sumatera Barat, VIVA –  Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Audy Joinaldy memastikan bahwa tiga orang Warga Negara Indonesia (WNI) asal Sumbar yang terjebak konflik di Timur Tengah, berhasil dievakuasi oleh Pemerintah Pusat dari Lebanon

"Betul, dari total 40 orang WNI yang berhasil dievakuasi kemarin, terdapat 3 orang warga asal Sumbar. Dalam waktu dekat mereka akan segera kita pulangkan ke kampung halaman di Kabupaten Agam," kata Audy Joinaldy, Sabtu, 12 Oktober 2024.

Audy menjelaskan, jelang dipulangkan ke daerah asal, sembari menunggu proses administrasi lainnya, ketiga warga asal Sumbar tersebut diinapkan Pemprov Sumbar di Hotel Balairung, Jakarta. 

Lebanon telah mengalami beberapa kekerasan paling mematikan dalam beberapa minggu terakhir, sementara negara itu berjuang mempertahankan pasokan medis yang makin menipis, kata Koordinator Kemanusiaan PBB, pada Jumat, 27 September 2024.

Photo :
  • ANTARA/Anadolu

Kebijakan itu, menurut Audy, diambil mengingat ketiganya merupakan satu keluarga, yang terdiri dari 1 ibu dan 2 anak yang masih balita. Tepatnya, mereka berasal dari Tampuak Cubadak, Jorong Koto Gadang, Kelurahan Koto Tinggi, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam.

"Alhamdulillah, saat ini ketiganya dalam keadaan sehat. Mengingat ada kelengkapan administrasi yang masih berproses, kita inapkan mereka dulu di Balairung agar bisa beristirahat dengan nyaman," ujar Audy.

Diketahui, berdasarkan data Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), sejak diputuskannya status darurat oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) pada 4 Agustus 2024 laluhingga saat ini, sudah 65 orang WNI yang dievakuasi dari Lebanon. 

Kendati demikian, masih terdapat 116 orang WNI lainnya yang masih tinggal di Lebanon. Terkait apakah ada warga asal Sumbar lainnya yang saat ini masih berada di Lebanon, Audy mengaku, belum mengetahui secara pasti karena masih menunggu informasi lanjutan dari Kementerian Luar Negeri.