Hakim Curhat ke Pimpinan DPR soal Gaji yang Dinilai Kayak Uang Jajan Rafathar 3 Hari

Hakim dan Rafathar
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA – Sejumlah hakim yang tergabung dalam Solidaritas Hakim Indonesia melakukan audiensi bersama pimpinan DPR yang membidangi bidang hukum, bertempat di ruang Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Selasa 8 Oktober 2024.

Pertemuan tersebut digelar dengan tujuan menyampaikan aspirasi para hakim terkait persoalan gaji yang dinilai sudah tidak relevan lagi dengan beban kerja dan tanggung jawab mereka.

Dalam audiensi itu, tiga pimpinan DPR hadir untuk menerima keluhan dan aspirasi para hakim. Mereka adalah Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Adies Kadir, dan Cucun Ahmad Syamsurijal.

Para pimpinan tersebut mendengarkan terkait hal yang disampaikan oleh para perwakilan dari Solidaritas Hakim Indonesia.

Koordinator Solidaritas Hakim Indonesia, Rangga, menjadi salah satu sosok yang mencuri perhatian dalam pertemuan tersebut. Ia dengan berani membandingkan gaji hakim dengan uang jajan Rafathar Malik Ahmad, putra selebriti ternama Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.

“Gaji kami saat ini itu bisa jadi kayak uang jajan Rafathar 3 hari,” ungkap Rangga dalam audiensinya.

Rafathar Malik Ahmad.

Photo :
  • Instagram @raffinagita1717

Rafathar sendiri dikenal publik sebagai anak selebriti dengan gaya hidup yang serba mewah. Mulai dari pakaian mahal yang dikenakannya, sekolah internasional yang eksklusif, hingga liburan ke tempat-tempat fancy yang sering ditampilkan oleh orang tuanya di media sosial.

Kemewahan tersebut menjadi acuan Rangga dalam menggambarkan ketimpangan kesejahteraan para hakim dengan kehidupan selebriti.

Hakim memiliki tanggung jawab besar dalam menegakkan keadilan di Indonesia. Selain itu, stres yang dialami dalam pekerjaan mereka juga sangat tinggi. Namun, menurut Rangga, gaji yang diterima para hakim tidak mencerminkan beban kerja tersebut.

“Kami punya tanggungan anak, istri, dan bahkan orang tua. Masalah pendapatan kami terletak di sana,” jelasnya.

Kondisi ini, menurut Rangga, berpotensi memengaruhi integritas dan kualitas putusan para hakim di pengadilan.

“Kami berharap agar kesejahteraan kami diperhatikan. Supaya keadilan tetap tegak di muka bumi Indonesia, kami minta, Pak, agar pemerintah tidak abai terhadap nasib kami,” tambah Rangga dengan penuh harap.