Jokowi Minta TNI Harus Berkembang, Waspada Ancaman Siber hingga Konflik Geopolitik
- Puspen TNI
Jakarta, VIVA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi pesan kepada TNI supaya terus berkembang dan adaptif dengan perkembangan zaman.
Menurut Jokowi, zaman terus berubah maka berbagai aspek pun harus ditingkatkan. Dari ilmu pengetahuan hingga teknologi (iptek), ancaman siber, situasi geopolitik dan perang dagang. Tantangan itu menurut Jokowi harus ditangani TNI dengan baik.
"Iptek bergerak cepat, ancaman siber semakin berbahaya, geopolitik, perang ekonomi dan dagang harus disikapi dengan kewaspadaan dan kesiapsiagaan," ucap dia, Sabtu, 5 Oktober 2024.
Mantan Gubernur DKI Jakarta Tersebut pun meminta TNI bekerja sama dengan berbagai pihak. Mulai dari Polri hingga perguruan tinggi guna meningkatkan pengetahuan.
Adapun pesan ini mungkin jadi pesan yang terakhir dari Jokowi sebagai Presiden ke TNI di perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79. Sebab, pada 20 Oktober mendatang, Jokowi akan lengser dan posisinya bakal diisi Prabowo Subianto selaku Presiden Terpilih.
"Harus mengikuti perkembang zaman, meningkatkan kapasitas dan profesionalisme. TNI tidak bisa kerja sendiri, kolaborasi dengan penegak hukum dalam menjaga stabilitas, dengan perguruan tinggi untuk iptek," katanya.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri HUT (Hari Ulang Tahun) ke-79 TNI di kawasan Monas (Monumen Nasional), Gambir, Jakarta Pusat, hari ini.
Jokowi bakal jadi inspektur upacara dalam HUT TNI. Jokowi memakai setelan jas rapi. Dirinya bersama Iriana Joko Widodo dan Jan Ethes. Jokowi di disambut Menteri Pertahanan sekaligus Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto Gibran Rakabuming Raka.
Selain itu, hadir pula Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Hadi Tjahjanto, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, Menko Marves Luhut Binsat Panjaitan dan menteri lain.