Ratusan Jamaah Pengajian Keracunan, Polisi Kediri Temukan Tumpukan Snack Kadaluarsa
- TikTok @randommomentum
Kediri, VIVA – Acara pengajian dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang diadakan pada Selasa malam, 1 Oktober 2024, di Desa Krecek, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, terpaksa harus dihentikan lebih awal.
Pengajian yang dihadiri ratusan jamaah tersebut berubah menjadi kepanikan massal ketika banyak dari mereka mulai mengalami gejala keracunan usai menyantap camilan atau snack yang dibagikan di lokasi acara.
Insiden tersebut membuat suasana berubah drastis. Beberapa jamaah mulai merasakan mual, pusing, dan muntah-muntah setelah menyantap snack yang disediakan.
Di sekitar area panggung, terlihat snack dan minuman yang berserakan, para jamaah sengaja melakukan hal itu supaya menjadi bukti dan jamaah lain tidak ikut mencicipinya.
Pihak panitia segera mengambil tindakan dengan membawa para jamaah yang terdampak ke Rumah Sakit Kabupaten Kediri (RSKK) dan RS HVA Pare untuk mendapatkan penanganan medis.
Sebagian besar jamaah yang mengalami keracunan telah diizinkan pulang setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Namun, sejumlah jamaah lainnya masih harus menjalani rawat inap karena kondisi mereka yang lebih serius.
Menanggapi peristiwa ini, Kepolisian Kediri segera melakukan penyelidikan. Mereka bergerak cepat dan mendapati tumpukan snack kadaluarsa di salah satu pemasok snack yaitu UD Tiga Putra Grosir.
Penemuan ini sempat diabadikan dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @randommomentum, pada Kamis 3 Oktober 2024. Dalam video tersebut, terlihat polisi yang memeriksa gudang penyimpanan snack dan menemukan bahwa tanggal kadaluarsa pada kemasan snack tersebut mudah dihapus hanya dengan menggosoknya menggunakan tangan.
AKBP Bimo Ariyanto menjelaskan bahwa sebagian besar makanan yang ditemukan di gudang tersebut telah melewati masa kadaluarsa, namun diduga diganti dengan stiker tanggal kadaluarsa baru agar bisa kembali diedarkan ke masyarakat.
"Makanan yang disimpan di gudang ini rata-rata sudah expired dan diduga diganti expired dengan expired yang masih berlaku, sehingga bisa diedarkan ke masyarakat. Saat ini masih lakukan pemeriksaan, perkembangan akan kami informasikan lebih lanjut," ujar Bimo pada Kamis, 3 Oktober 2024.
Polisi Kediri masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui seberapa luas peredaran makanan kadaluarsa tersebut dan siapa saja pihak yang terlibat dalam distribusi makanan yang tidak layak konsumsi ini.