Pansel Setor 10 Nama Capim KPK ke Presiden Jokowi, Tak Ada Pahala Nainggolan-Johan Budi

Tim pansel Capim KPK dan Calon Dewas KPK
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zendy Pradana

Jakarta, VIVA – Tim panitia seleksi (pansel) Calon Pimpinan (Capim) KPK telah mengumumkan 10 orang Capim KPK yang dinyatakan lolos tes wawancara dan tes kesehatan. Dari 10 orang nama yang telah dinyatakan lolos, tapi tidak ada nama Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan dan Eks Anggota DPR RI Johan Budi.

"Teman-teman media yang saya hormati, kami baru saja sekitar pukul 12.30 tadi diterima oleh Bapak Presiden untuk menyerahkan hasil akhir dari pada seleksi calon pimpinan dan calon dewan pengawas KPK," ujar Ketua Tim Pansel Capim KPK Muhammad Yusuf Ateh kepada wartawan, Selasa 1 Oktober 2024.

Dari 10 orang Capim KPK yang namanya sudah disetorkan ke Presiden Jokowi, ada sejumlah nama-nama beken yang tersingkir. Adapun nama 10 Capim KPK yang sudah dinyatakan lolos tes wawancara dan tes kesehatan sebagai berikut:

1. Agus Joko Pramono
2. Ahma Alamsyah Saragih
3. Djoko Poerwanto
4. Fitroh Rohcahyanto
5. Ibnu Basuki Widodo
6. Ida Budhiati
7. Johanis Tanak
8. Michael Rolandi Cesnanta Brata
9. Poengky Indarti
10. Setyo Budiyanto

Setelah ini, Presiden RI Jokowi akan memberikan 10 nama tersebut kepada DPR RI. Hingga Akhirnya akan mengerucut menjadi lima orang dan akan menjadi pimpinan KPK periode 2024-2029.

Sementara itu, Wakil Ketua Pansel Arif Satria mengatakan bahwa penetapan nama-nama yang dinyatakan lolos ini sudah meliputi masukan dari masyarakat. Bahkan, rekam jejak para sosok yang dinyatakan lolos ini juga sudah ditelusuri lebih lanjut.

"Kemudian setelah itu kami melakukan upaya seleksi dan rekam jejak pun kami mendapatkan masukan dari berbagai pihak. Jadi masukan dari berbagai instansi pemerintah yang memang memiliki kewenangan dan kompetensi dalam melihat rekam jejak dan kemudian juga dari masyarakat, karena unsur masyarakat menjadi salah satu komponen penting dan menjadi bahan pertimbangan kami dalam menentukan Keputusan akhir," kata Arif Satria.