Gunung Ibu Halmahera Barat Alami Erupsi Belasan Kali

Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, kembali erupsi pada Jumat malam, 27 September 2024 dengan ketinggian kolom abu setinggi 700 meter.
Sumber :
  • ANTARA

Jakarta, VIVA – Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, terus mengalami erupsi saat ini. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat gunung tersebut mengalami erupsi hingga 16 kali sejak Senin malam hingga Selasa dini hari.

Menurut petugas pos pengamatan Gunung Ibu M. Richard Chaniago, dalam laporan tertulisnya, erupsi terjadi empat kali pada Senin malam dari pukul 19:35 WIT hingga 23:40 WIT.

Erupsi terbesar yang tercatat pada Senin malam hingga Selasa pagi terjadi secara berurutan pada pukul 21:17 WIT dan 22:51 WIT. Adapun tinggi kolom kedua erupsi teramati mencapai 1,5 kilometer di atas puncak gunung.

“Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 130 detik,” kata Richard dikutip dari keterangannya, Selasa 1 Oktober 2024.

Memasuki Selasa dini hari hingga pagi, pos pengamatan Gunung Ibu mencatat erupsi terus terjadi hingga 12 kali dari pukul 01:11 WIT hingga 06:11 WIT.

Lontaran abu setinggi lebih kurang 1 kilometer saat keluar dari kawah Gunung Ibu di Pulau Halmahera, Maluku Utara, Rabu, 17 Juli 2024.

Photo :
  • ANTARA

Selanjutnya, menurut laporan petugas pos pengamatan Axl Roeroe, durasi 12 kali erupsi pada Selasa dini hari bervariasi antara 32 hingga 99 detik, dengan ketinggian kolom abu antara kurang lebih 300 hingga 800 meter di atas puncak gunung.

Berdasarkan aktivitas vulkanik terkini Gunung Ibu, status gunung berketinggian 1.325 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut masih berada pada level III atau Siaga.

Arsip foto - Kolom abu vulkanik yang terbentuk akibat aktivitas erupsi Gunung Ibu di Maluku Utara, Rabu, 15 Mei 2024.

Photo :
  • ANTARA

Mengingat erupsi yang terus terjadi, masyarakat di sekitar gunung beserta wisatawan diimbau untuk tidak beraktivitas di dalam radius 4 km dari pusat erupsi. Imbauan tersebut juga berlaku sektoral 5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif gunung berapi itu.

“Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan menggunakan pelindung hidung, masker, dan kacamata,” kata Axl Roeroe. (Ant)