INFOGRAFIK: Legacy Jokowi, Bansos Melimpah untuk Perut Rakyat

Presiden Jokowi
Sumber :
  • Biro Pers Sekretariat Presiden

Jakarta, VIVA – Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Indonesia telah mencatatkan pencapaian luar biasa dalam bidang bantuan sosial (bansos). Sejak tahun 2015 hingga 2023, realisasi bansos mencapai Rp3.319,2 triliun.

Puncak penyaluran anggaran terjadi pada tahun 2020, saat pemerintah mengalokasikan Rp 498 triliun untuk berbagai program bantuan, sebagai respons terhadap dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19.

Pada periode awal kepemimpinannya, Jokowi memperkenalkan sejumlah program bansos yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Di antara program tersebut adalah Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Presiden Jokowi (Dok. Istimewa)

Photo :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

KKS berhasil menjangkau 9,8 juta keluarga atau 98% dari target yang ditetapkan, sedangkan KIS memberikan akses kesehatan kepada 92,2 juta orang. Program KIP juga tak kalah signifikan, memberikan bantuan pendidikan kepada 13,2 juta siswa dari keluarga kurang mampu.

Bantuan Sosial 2020-2023:

Memasuki periode 2020 hingga 2023, pemerintah meluncurkan berbagai jenis bantuan sosial untuk merespons tantangan baru yang dihadapi masyarakat. Program-program tersebut meliputi, Bantuan Subsidi Upah (BSU), BLT Minyak Goreng, BLT BBM, BLT El Nino, BLT UMKM, Bansos Beras, BLT Dana Desa (BLT-DD), Subsidi Listrik, BLT Pedagang Kaki Lima dan Warung, Subsidi LPG.

Program-program bansos tidak hanya terbatas pada aspek ekonomi, tetapi juga memperhatikan kesehatan dan pendidikan. Anggaran untuk Kartu Indonesia Sehat mencapai Rp361 triliun, menyediakan layanan kesehatan untuk lebih dari 92 juta peserta JKN per tahun.

Sementara itu, Kartu Indonesia Pintar mengalokasikan Rp113 triliun untuk lebih dari 20 juta siswa, memastikan akses pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak di seluruh Indonesia.

Selain itu, Program Keluarga Harapan (PKH) juga berperan penting dalam mendukung keluarga kurang mampu. Dengan anggaran Rp225 triliun, program ini membantu sekitar 10 juta keluarga kurang mampu setiap tahunnya.

Dalam upaya meningkatkan keterampilan tenaga kerja, pemerintah juga meluncurkan program Pra Kerja dengan anggaran Rp60,3 triliun, bertujuan untuk melatih 18,8 juta pekerja selama lima tahun ke depan.

Informasi lengkapnya, simak Infografik di bawah ini: