'Mainan' di Rutan KPK, Cabup Pekalongan Dilempar Tongkat dan Asal-usul COVID-19

Sel di Rutan KPK
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA Round Up – Eks Direktur Utama PT Sarana Jaya Yoory Corneles turut jadi salah satu saksi dalam sidang kasus pungli Rutan KPK. Yoory mengaku dapat pinjaman 'mainan' usai ia membayar iuran.

Kesaksian Yoory dalam sidang kasus pungli di Rutan KPK itu, menjadi sorotan banyak masyarakat. Artikel yang mengulas kesaksian Yoory itu bahkan menjadi artikel terpopuler di kanal news VIVA sepanjang Selasa, 24 September 2024.

Ini Rutan Baru Milik KPK

Photo :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Artikel lainnya yang juga masuk dalam deretan berita terpopuler adalah mengenai serangan udara Israel di Lebanon, yang dilaporkan telah menewaskan 356 orang, termasuk anak-anak. Serangan ini terjadi pada Senin, 23 September 2024.

Kemudian ada juga artikel mengenai kericuhan yang terjadi saat pengambilan nomor urut paslon bupati dan wakil bupati di Pekalongan. Bahkan dalam peristiwa ini, Calon Bupati Pekalongan, Fadia memgalami peristiwa tak mengenakkan yaitu dilempar tongkat oleh massa yang ricuh.

Selain sejumlah artikel itu, masih ada artikel menarik lainnya yang juga masuk daftar terpopuler sepanjang Selasa, 24 September 2024. Berikut daftarnya: 

1. Yoory Corneles Akui Dapat 'Mainan' Usai Bayar Iuran Ratusan Juta ke Petugas Rutan KPK

Sel di Rutan KPK

Photo :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Eks Direktur Utama PT Sarana Jaya Yoory Corneles turut jadi salah satu saksi dalam sidang kasus pungli Rutan KPK. Yoory mengaku dapat pinjaman 'mainan' usai ia membayar iuran.

Yoory mengungkapkan dirinya turut menyetorkan uang kepada seseorang bernama Juli Amar. Dia menyebut iuran tersebut diberikan saat dirinya dipindahkan ke Rutan Guntur KPK. Artikel selengkapnya baca di sini..

2. BREAKING NEWS: Serangan Udara Israel Tewaskan 356 Orang di Lebanon, Termasuk Anak-anak!

Serangan Israel ke Lebanon

Photo :
  • Dok. Arab News/AFP

Serangan udara Israel dilaporkan telah menewaskan 356 orang, termasuk anak-anak di Lebanon pada hari Senin, 23 September 2024, seperti dilaporkan Kementerian Kesehatan Lebanon. Serangan ini merupakan eskalasi lintas batas paling mematikan sejak perang meletus di Gaza pada 7 Oktober.

Dilansir dari Arab News, konfrontasi antara Hizbullah dan tentara Israel memasuki fase baru, yang terlihat mengabaikan semua garis merah. Sungai Litani tidak lagi menjadi batas ekspansi Israel ke utara. Artikel selengkapnya baca di sini..

3. Ricuh Pengundian Nomor Urut di KPU Pekalongan, Cabup Fadia Dilempar Tongkat

Calon Bupati Pekalongan, Fadia dilempar tongkat oleh massa dan picu kericuhan.

Photo :
  • Tangkapan layar

Tidak semua pengambilan nomor urut oleh peserta Pilkada 2024, yang berlangsung hari ini berjalan lancar. Sebut saja di Pekalongan. Saat pengambilan nomor urut pasangan calon (paslon) Bupati-Wakil Bupati Pekalongan di Kantor KPU (Komisi Pemilihan Umum) Kabupaten Pekalongan, keributan terjadi. Hal itu berlangsung saat paslon Fadia- Sukirman mau mengambil nomor urut. 

Pendukung paslon lawan diduga melempar tongkat bambu ke arah pasangan ini yang datang menggunakan mobil putih. Awalnya, mereka berdua bisa menyapa para pendukung dengan aman dari atas mobil. Artikel selengkapnya baca di sini..

4. Menelisik Catatan Hitam Salihin Gembong Narkoba Kalteng Bak Mirip Pablo Escobar

Ilustrasi bandar narkoba.

Photo :
  • VIVA.co.id/Anwar Sadat

Gembong narkoba Kalimantan Tengah bernama Salihin alias Saleh jadi sorotan dengan membuat geger publik. Salihin yang berasal dari Kampung Puntun disebut-sebut mirip dengan gembong narkoba Kolombia Pablo Escobar.

Aparat BNN RI berhasil menangkap Salihin alias Saleh yang kerap kabur dan jadi buronan selama kurang lebih 2 tahun. Salihin juga meninggalkan catatan hitam dalam peradilannya. Artikel selengkapnya baca di sini..

5. Misteri Asal-usul COVID-19 Mulai Terkuak, Ini Temuan Para Ilmuwan

Ilustrasi COVID-19/virus corona.

Photo :
  • Pixabay/mattthewafflecat

Aktivitas manusia di seluruh dunia sempat terhenti saat pandemi COVID-19 melanda, hal ini disebabkan oleh penyebaran infeksi yang sangat cepat, yang mengharuskan penerapan karantina wilayah.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan sekitar 3 juta orang meninggal pada tahun 2020 akibat virus berbahaya itu. Hingga kini, asal mula virus tersebut masih menjadi perdebatan di kalangan ilmuwan. Artikel selengkapnya baca di sini..