KSP Nilai Pembebasan Pilot Susi Air jadi Momentum Kesejahteraan
- VIVA.co.id/Aman Hasibuan (Papua)
Jakarta, VIVA - Deputi V Kepala Staf Kepresidenan, Rumadi Ahmad menilai pembebasan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens, setelah disandera selama lebih dari setahun oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua merupakan kabar baik yang disambut antusias oleh berbagai pihak.
Rumadi mengatakan bahwa penyelesaian ini berlangsung sesuai arahan Presiden Jokowi. Sejak awal telah ditekankan bahwa prioritas utama adalah keselamatan sandera.
“Pemerintah terus menerus menggunakan soft approach dalam proses penyelesaian masalah ini yang pada akhirnya berlangsung secara damai tanpa sebutir peluru pun ditembakkan oleh kedua belah pihak,” kata Rumadi dalam keterangan resminya pada Senin, 23 September 2024.
Rumadi melanjutkan, bahwa telah melaporkan perkembangan ini kepada Kepala Staf Kepresiden (KSP), Jenderal TNI (Purn) Moeldoko dan merekomendasikan agar ada tindak lanjut yang dilakukan dalam bentuk rekomendasi terhadap pemerintahan baru.
"Kita dapat memanfaatkan momentum pembebasan ini bagi penciptaan pembangunan kesejahteraan di wilayah Kabupaten Nduga,” kata dia.
Rumadi menjelaskan bahwa keberhasilan ini bukan hanya kemenangan bagi keamanan dan ketertiban masyarakat, tetapi juga menjadi momentum penting untuk melanjutkan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Nduga.
“Satgas Damai Cartenz bersama dengan para tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh perempuan dan Pemda Kabupaten Nduga di Provinsi Papua Pegunungan telah menepis berbagai keraguan, menghilangkan berbagai kecurigaan, dan menurunkan berbagai ketegangan untuk membangun rasa percaya,” ungkap Rumadi.
Sekaligus sesuai arahan Presiden Jokowi, lanjut Rumadi bahwa peristiwa ini menggambarkan peran dari instansi TNI dan Polri sebagai aparat keamanan perlu lebih dikedepankan, agar khususnya dalam kegiatan pembangunan sebagai bagian dari pengaman terhadap proses pembangunan dan pembinaan terhadap wilayah atau pembinaan teritorial.
“Saat ini, sinergi tersebut perlu dan sesuai Instruksi Presiden, dalam rangka menciptakan kondisi yang kondusif bagi terlaksananya kegiatan pembangunan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Hadi Tjahjanto mengatakan, pembebasan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens, merupakan hasil dari proses negosiasi panjang yang dilakukan berbagai pihak lintas kementerian/lembaga.
Philip diketahui telah disandera selama 19 bulan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, dan akhirnya bisa dibebaskan melalui pendekatan lunak alias soft approach melalui upaya bersama tersebut.
"Pembebasan ini adalah proses negosiasi yang sangat panjang dengan mengedepankan soft approach," kata Hadi dalam konferensi pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Sabtu, 21 September 2024.
"Karena semuanya kita lakukan demi keselamatan Kapten pilot Philip Mehrtens," ujarnya.