PCNU Cirebon Tolak Keras Rencana Muktamar Luar Biasa NU

Ketua PCNU Cirebon KH Aziz Hakim Syaerozie
Sumber :
  • Azizi Erfan

Cirebon, VIVA – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon secara tegas menolak rencana Muktamar Luar Biasa (MLB) NU yang diusulkan oleh sekelompok individu mengatasnamakan Presidium Penyelamat Organisasi NU. 

Sebagai langkah responsif, PCNU Kabupaten Cirebon mengadakan audiensi dengan Polresta Cirebon untuk menyampaikan sikap resmi terkait penolakan tersebut.

Dalam beberapa minggu terakhir, masyarakat dan pengurus NU di Kabupaten Cirebon dikejutkan oleh kegiatan konsolidasi nasional di salah satu hotel setempat. Kegiatan ini digagas oleh kelompok yang mengklaim dukungan dari sejumlah Pengurus Cabang, Pengurus Cabang Istimewa, dan Pengurus Wilayah NU di seluruh Indonesia.

Konsolidasi Nasional Presidium MLB NU di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat

Photo :
  • Azizi Erfan

Salah satu penggagas menyatakan bahwa agenda pra-Muktamar dan MLB akan digelar di Kabupaten Cirebon, yang memicu keresahan di kalangan pengurus dan warga NU.

Menanggapi situasi ini, PCNU Kabupaten Cirebon melakukan tabayun dengan tokoh pesantren dan menganalisis dinamika internal organisasi. "Penolakan ini bukan tanpa alasan. Ada potensi gesekan antarwarga dan kekhawatiran munculnya tindakan anarkis jika MLB tetap dipaksakan," ungkap Ketua PCNU Cirebon KH Aziz Hakim Syaerozie, Jumat (20/09/2024).

PCNU juga mengedepankan pendekatan preventif untuk menjaga keamanan masyarakat, terutama warga NU. Mereka berupaya mencegah kerusakan akibat agenda MLB yang diusung kelompok kecil tersebut.

Sebagai langkah konkret, PCNU menginisiasi audiensi dengan Polresta Cirebon pada Kamis (19/09/2024) untuk mengungkapkan kekhawatiran mengenai dampak negatif dari agenda MLB. PCNU berharap aparat keamanan dapat mencegah potensi konflik melalui dialog dan mediasi.

"Kami ingin menjaga keharmonisan dalam tubuh NU dan mencegah provokasi yang merusak persatuan umat. Dengan tegas, kami menolak agenda yang tidak sesuai dengan akhlakul karimah," tutup Kiai Aziz. (Azizi Erfan/Cirebon)