Ngabalin Sebut Presiden Jokowi Komunikasinya dengan Allah Luar Biasa, Melebihi Seorang Ulama

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

 

Jakarta, VIVA – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin, mengungkapkan sisi spiritual Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang jarang terungkap di depan publik.

Menurut Ngabalin, Jokowi memiliki kedekatan yang mendalam dengan Allah SWT, sesuatu yang tidak banyak diketahui masyarakat Indonesia.

"Presiden Joko Widodo ini pemimpin yang berjalan dengan caranya sendiri, karena saya tahu komunikasi dengan Allah SWT itu luar biasa," ungkap Ngabalin yang dikutip dari akun YouTube Kantor Staf Presiden PODCAST DARI BINA GRAHA.

Ngabalin juga mengungkapkan bahwa Jokowi telah menjalani puasa sunnah Nabi Daud selama lebih dari 18 tahun. Puasa Nabi Daud, yang dilakukan secara selang-seling sehari berpuasa dan sehari tidak, menunjukkan komitmen spiritual yang luar biasa.

Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin

Photo :
  • YouTube/Kantor Staf Presiden

"Dalam waktu-waktu tertentu, dia (Jokowi) bersemedi, dia bermunajat kepada Allah SWT melebihi seorang ulama," beber Ngabalin.

"Yang tidak pernah saya lihat dalam sejarah pergaulan saya, teduh, tenang," tambah Ngabalin.

Sehingga Tenaga Ahli Utama di Kantor Staf Presiden menilai Jokowi merupakan sosok yang tidak pendendam dan pengasih.

Dalam diskusi Ngabalin di PODCAST DARI BINA GRAHA, Jokowi dianggap Ngabalin sebagai sosok yang memiliki pengaruh besar di Indonesia, dengan pendekatan yang unik dan gaya kepemimpinan yang out-of-the-box. Popularitasnya tetap tinggi.

Dengan pendekatan yang unik dan gaya kepemimpinan yang out-of-the-box. Popularitasnya tetap tinggi dengan approval rating sekitar 75%, yang membuat partai politik berlomba-lomba mendekatinya.

"Approval rating berdasarkan survei litbang kompas 75 persen, Jokowi effect, posisi approval bapak Jokowi yang luar biasa, itulah mengakibatkan tidak ada pilihan kata lain kecuali cawe-cawe," ujar Ngabalin.

Sedangkan terkait cawe-cawe Jokowi dan gaan keterlibatan Jokowi dalam politik Pilpres dan Pilkada, disebut Ngabalin juga sebagai bentuk ketidakpercayaan diri dari lawan-lawan politiknya.