Polisi Sudah Turun Tangan, Ini 5 Masalah di PON 2024 yang Diduga Ada Penyelewengan Anggaran
- IST
Jakarta, VIVA – Carut marutnya penyelenggara PON 2024 membuat Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, melaporkan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 ke Badan Reserse Kriminal Polri dan Kejaksaan Agung (Kejagung).
Hingga akhirnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turun tangan, dugaan adanya penyelewengan anggaran yang mencuat belakangan ini mendorong pihak kepolisian untuk menyelidiki lebih jauh.
"Kalau memang ada fakta dan bukti bahwa terjadi penyelewengan dana PON kami akan mempersiapkan penyidik-penyidik kami untuk melaksanakan penyelidikan dan penyidikan,” kata Listyo dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu.
Berbagai persoalan yang muncul di PON 2024 kian mendapat sorotan publik. Polri pun mengimbau masyarakat untuk ikut berperan aktif dengan melaporkan jika ada dugaan penyimpangan dalam pengelolaan anggaran. Langkah ini dianggap penting untuk menghindari kecurangan lebih lanjut.
“Kami dari Polri juga mengimbau kepada masyarakat apabila mengetahui terkait dengan dugaan penyimpangan pengelolaan anggaran Kegiatan PON ke-21 di Provinsi Aceh maupun di Provinsi Sumatera Utara saat ini, agar bisa menginformasikan kepada Polri,” Kabag Penum Divhumas Polri, Kombes Erdi Chaniago, Senin, 16 September 2024 dalam keterangan resminya.
Selain Polri, Kejaksaan Agung (Kejagung), dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ikut menyelidiki dugaan penyelewengan dalam penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut.
Berikut ini 5 Masalah di PON 2024 mulai dari masalah infrastruktur hingga masalah katering:
1. Akses Venue Cabor Voli Penuh Kubangan
Cabang olahraga (cabor) voli menjadi sorotan publik usai viral di media sosial, gegara infrastruktur akses menuju venue GOR bola Voli Indoor Sumut Sport Center di Kabupaten Deli Serdang, Sumut belum siap.
Kondisi itu memperlihatkan akses jalan belakang menuju venue penuh kubangan lumpur dan becek, dalam video yang viral itu tampak para atlet harus menggunakan sebatang kayu yang dijadikan jembatan untuk melewati kubangan lumpur tersebut.
2. Venue Cabor Berkuda Tergenang Air
Masih soal infrastruktur, venue cabor acuan kuda di Takengon Aceh juga mengalami beberapa kendala di mana venue tersebut tergenang air.
Diberitakan tvOne venue tersebut genangan air tersebut diduga berasal dari bocornya kamar mandi yang masih dalam proses pembangunan.
Bahkan venue untuk penonton saja atapnya belum dibangun, sehingga beberapa penonton harus membawa payung untuk menahan panas maupun hujan.
3. Plafon Venue Cabor Menembak Runtuh
Baru-baru ini gelaran PON 2024 kembali menjadi sorotan ketika plafon dari venue cabor menembak di Rindam Iskandar Muda, Mata le, kabupaten Aceh Besar yang tiba-tiba runtuh.
Ambruknya venue cabor menembak itu diduga karena hujan deras sehingga talang air yang berada di atap tak kuat menahan beban air hujan, beruntung kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa.
“Di lapangan tembak memang situasi dan cuacanya buruk hujan ini ekstrem sehingga karena hujan, angin kencang ada bagian talang airnya itu yang tidak mampu menahan beban dan akhirnya jebol,” ucap Ketua KONI, Marciano Norman.
4. Venue Penutupan PON 2024 Belum Siap
Masalah berikutnya yaitu soal venue losing ceremony atau penutupan PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Kompleks Sport Center Sumatera Utara (Sumut), Desa Sena, Deli Serdang, masih dalam proses pembangunan.
Padahal acara closing ceremony atau penutupan PON XXI Aceh-Sumut 2024 diagendakan pada Jumat, 20 September 2024 mendatang.
Dikutip dari tvOne, Stadion utama Sumut itu masih dalam proses pembangunan yang tak kunjung rampung. Tampak genangan dan kubangan lumpur pun tak terhindarkan di jalan akses menuju stadion.
Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Agus Fatoni yang juga ketua PB PON XXI Aceh-Sumut 2024 menjelaskan, pembangunan jalan belakang menuju Stadion Utama Sumut terkendala anggaran.
Di mana anggaran baru dicairkan pada Juli 2024, sementara berdasarkan rencana, proyek tersebut akan rampung pada Desember 2024.
Namun Panitia Besar (PB) Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XXI Tahun 2024 Wilayah Sumatera Utara (Sumut) menyatakan bahwa Stadion Utama Sport Center Sumut telah siap digunakan meskipun berdasarkan rencana proyek selesai pada akhir tahun 2024.
5. Katering Atlet Tidak layak dan Sering Telat
Masalah terakhir yakni soal katering atau konsumsi untuk atlet yang tidak layak bahkan sering telat.
Dilansir dari tvOne, setiap atlet sudah dijatah untuk konsumsi sebesar Rp68.900, akan tetapi konsumsi yang didapatkan porsinya tidak layak untuk kebutuhan nutrisi Atlet dalam berlaga.
Bahkan menurut laporan, konsumsi makanan yang disediakan panitia juga datangnya sering telat.
Dalam video yang viral di media sosial itu, para Atlet di venue cabang olahraga Anggar akhirnya lebih memilih untuk membeli makanan cepat saji dari kantung pribadi.
Anehnya lagi Atlet judo memperlihatkan bahwa dia mendapatkan makanan roti beserta santan kemasan.